15 November 2006

theme 1 (untuk cordova)

Beberapa pilihan tema
"tentang majalah yang akan tebit"

(ide-ide ini masih premature, tanpa didukung dengan data yang jelas
dan bisa dipertanggung jawabkan, maklum warnet di Sukabumi mahal)

SEBERAPA HIJAU IDE ANDA?
(saat merpati akan menjadi sebuah mitos)
ide ini akan muncul ketika kita nonton film "the beach" Leonardo di
caprio. Dalam the beach kita akan menemukan kisah Manusia yang pada
akhirnya menemukan sebuah titik jenuh akan budaya hedonies.
Bagaimana sekelompok pemuda pemuja kehidupan malam akhirnya
merindukan kehidupan `garden of eden'. Merindukan kehidupan dengan
ekologi yang alami. Namun berakhir dengan tragis.
Di kota kota dengan denyut kehidupan malam yang tinggi atau
dikota manapun yang berkembang memungkinkan kehidupan dengan ruang-
ruang alami hijau akan segera lenyap. Di kota-kota seperti ini lahan-
lahan untuk menemukan warna hijau alami atau kicau burung di alam
akan beralih menjadi gedung-gedung supermarket yamg menjulang.
Nantinya Garden of eden mungkin hanya akan ditemukan dalam kisah-
kisah dongeng yang diceritakan sebagai pengantar anak tidur. Garden
of eden hanya sebagai fosil yang kaku yang menyatakan dulu aku
pernah ada. Menemukan garden of eden akan menjadi mimpi disiang hari
bolong yang tak pernah menjadi kenyataan.
"Jasmerah" Jangan sekali-kali melupakan sejarah begitu kata
Soekarno dalam pidatonya. Sejarah adalah tempat kita menimba ilmu.
Sejarah adalah peta petunjuk agar kita jangan tersesat.jangan
sampai mengulangi kesalahan yang sama. bukankah Dengan melihat masa
lalu kita bisa mendapatkan gambaran apa yang hilang saat ini. Tapi
seringkali ke-egoisan kita atau akibat ketidaktahuan kita. Ataupun
sikap masa bodoh kita justru mempercepat proses pemusnahan garden of
eden.
hilangnya harapan dan mimpi
keruwetan di Malang mungkin belum separah seperti yang di
film the beach. Tapi bila kita diam. Lalu hanya menunggu seorang
penolong yang tak akan datang, tanpa berbuat sesuatu, hampir
dipastikan tak ada lagi tanah kosong. Takkan ada lgi ruang kosong
tempat anak-anak main petak umpet. Atau bermain galah. Dan akhirnya
akan datang ketika Merpati hanya sebuah mitos.
Dan fenomena2 seperti ini tidak hanya terjadi di Malang. Hanpir
diseluruh negeri. Bahkan si semua negara yang tidak punya imun
terhadap globalisasi.
Di Indonesia penghabisan lahan hijau ini dipercepat dengan hutan
yang dibakar.
Fiuhh…! Indonesia-indonesia… .?
……………………..
di atas hanya sebuah prolog.
Dimana sepertinya kepedulian kita akan lingkungan (terutama kasus2
pencaplokan tanah di Malang) semakin rendah. Kemudian kita menjadi
enggan untuk berteriak! Kerinduan kita akan slogan back to nature
yang pernah nge-trend menjadi noncent!
Seharusnya sebagai mahsiswa banyak cara yang dilakukan untuk menjaga
keseimbangan ekologis. Tanpa harus memberatkan/ membebankan itu semua
pada teman kita yang memang study pd fakultas tertentu. Saya pikir
semua punya kewajiban itu. Kewajiban sebagai manusia. Kewajiban
sebagai mahasiswa.

Dan sebagai mahasiswa harusnya kita lebih faham dengan semua
aktifitas kita seharusnya sama sekali tidak membahayakan kerusakan
ekologis. Bahkan (mungkin pada level tertentu) dengan ilmunya yang
beragam mahasiswa bisa menularkan kepada orang lain untuk
mengkampanyekan penyadaran akan keseimbangan ekologis yang merujuk
pada keselarasan lingkungan.
Penyadaran akan pentingnya keselarasan tata ruang wilayah kota yang
tidak merusak lingkungan harus terus dilakukan. Begitupun dalam
aspek hukum.

Kita sangat sadar bahwa masalah keseimbangan ekologi tidak akan
pernah terselesaikan dengan mudah jika dibenturkan dengan hasil
budaya manusia. Akan tetapi sebagai mahasiswa apa yang kita
aktualkan sebaiknya merupakan dedikasi positif kita dan keterlibatan
terhadap perkembangan zaman. Apalagi sebagai muslim minimal kita
harus bersikap terhadap setiap permasalahan yang ada. Dan
selanjutnya tingkat keimananlah yang membedakan tindakan
selanjutnya. Minimal kita dapat menemukan presepsi yang ideal.
Kita harus berpkir, bertindak sebelum semuanya tidak bisa lagi
diselamatkan. Ataukah kita hanya akan lebih menunjukkan sikap apatis
dan bersiap-siap menuju kehancuran dan biarkan hidup berlalu.

catatan semua rubrik
adalah turunan dari tema besar

No comments: