terdengar pada setiap perbincangan-perbincangan para "kammi-mania" di
markaz-markaznya.
ini memang wajar dan sangat wajar bila "muslim negarawan"
menjadi
buah bibir karena katanya arah gerak KAMMI emang menuju kearah sana
(muslim negarawan). sehingga para kammi-mania harus perlu
memperbincangkan dan memperjelas apa arti dari muslim negarawan atau
hanya sekedar ikut nimbrung dan memperburam arti muslim negarawan
hihihi.
visi yang sangat besar yang terkandung dari kata muslim negarawan.
paling tidak ada 4 perbedaan yang membedakan antara muslim negarawan
dan muslim politisi.
negarawan dan politisi sebenarnya bukan hanya sekedar gelar atau
kategori para pelaku politik saja. akan tetapi menyangkut paradigma
dan cara berpikir yang mengarahkan perilaku seseorang.
seperti menurut JF Clarke, seorang politisi hanya memikirkan pemilihan
yang akan datang, sedangkan negarawan memikirkan generasi yang akan
datang.
00 (MP) berorintasi jangka pendek. karena menggunakan paradigma
politik maka dalam pelaksanaanny dijalankan atas dasar kepentingan. o/
karena itu kualitas dan keahlian tidak penting.
berbeda dgn (MN) berorientasi jangka panjang dengan menggunakan
paradigma sumber daya manusia (SDM). maka dalam pelaksanaan dijalankan
atas dasar kompetensi.
_______________________________________________________________
perbedaan lain adalah fokus perhatiannya.
menurut Harold D. laswell, politik di rumuskan dengan 3W+1H yaitu Who
get's what, whwn and how (siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana)jadi
yang terpenting bagi MP adalah apa yang akan didapatkan. so, idealisme
tidak penting klo dengan mempertahankannya tidak akan mendapatkan
apa2.
berbeda dengan esensi paradigma SDM justru ada di dua kata tanya lain
yaitu 2W: why dan where. pertanyaan why adalah persoalan dan tujuan
dan motivasi (bahasa kerenya, niat-lah) dalam melakukan suatu
tindakan, makanya idealisme penting bgt. dan kata where (kemana?)
menunjukan pertanyaan tentang VIsi, akan dibawa kemana gerakAN ini?
jadi setiap tindakan didasari pada pencapain visi.
____________________________________________________________________
perbedaan selanjutnya adalah pada penerapan nilai-nilai. para (MP)
akan dilandasi nilai-nilai korupsi, kolusi dan Neptisme (KKN). ini
karena kecintaan akan kekuasaan.
sedangkan MN setiap tindakannya akan berdasarkan nilai-nilai universal
(islam) yang luhur. yang didasarkan pada integritas diri dan
kompetensi.
____________________________________________________________________
hal terakhir yang membedakan adalah pencarian hasil/keuntungan.
para MP akan menerapkan prinsip ekonomi kapitalis dalam menjalankan
pekerjaanny yaitu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya.
hal ini akan amat berbeda dengan para MN yang menganut konsep SDM.
yang dicari bukan hasil semata tetapi juga mengembangkan SDM-nya.
____________________________________________________________________
adanya perbedaan yang mendasar pada MN dan MP maka perlu adanya
langkah-langkan dan upaya agar para (anggota)kadernya dpt menuju MN.
jgn sampai menjadi perbincangan saja tanpa adanya upaya mewujudkanny.
apabila ini dibiarkan terus menerus para anggota mungkin saja akan
menuju MP!
yang berarti arah gerak MN hanya isapan jempol saza! (masih bayi kali
y?)
atau jangan2 kammi emang sudah menerapkan prinsip2 MP!
hanya saja dengan bumbu pemanis MN! tapi dalamnya MP!
kan siapa yang tahu!?
Sun Apr 23, 2006 3:36 pm
No comments:
Post a Comment