25 December 2006

kammi membangun kreativitas

K3
Terlalu banyak orang yang bergerak didalamnya yang penurut. Sangat
sedikit orang yang memahami gerak langkah organisasi ini. Sangat
sedikt orang yang sadar yang bergerak di k3.

Anggota2 k3 sangat susah untuk meningkatkan diri. Atau apakah
organisasi ini yang tidak memberikan penyaluran untuk meningkatkan
diri. Seharusnya pemaksaan perlu dilakukan untuk peningkatan diri dan
organisasi. Dan organisasi seharusnya memberikan wadah sarana
peningkatan anggota-anggotanya.

Kreativitas dan daya kreasi dan semangat ke-kritrisan harusnya
dihormati. Dan kemerdekaan jiwa dirangsang. organisasi ini –pasti
akan mati jika daya kreativitas anggotanya mati, juga apalagi
kemerdekaan jiwa dan semangat kritis sudah di batasi. Jangan harap
para pemimpin tangguh akan lahir dari k3.

Membunuh kreativitas berarti telah membunuh organisasi ini.
Membangun Kreativitas di KAMMI bisakah?

3/4 august

16 December 2006

catatan lepas

Blog ini adalah blog yang biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa dari blog ini. Blog ini hanya berisi catatan-catatan rahasia saya yang tidak rahasia. toh saya sadar, saat sebuah catatan di publish di dunia maya, maka tidak ada lagi yang namanya rahasia, lha…, bagaimana bisa rahasia jika semua orang diseantaro bumi bisa membaca postingan tersebut. meskipun tidak semua orang mau dan kepingin baca tulisan saya.
Kalou toh emang tidak banyak dibaca, saya sudah cukup bersukur bisa berkarya, menyimpan coretan-coretan dalam keabadian untuk bisa kukenang mungkin untuk anak-anakku atau cucu-cucuku.

blog ini juga tentang catatan pribadi saya yang tidak pribadi. Saya tulis catatan yang paling pribadi dalam kehidupan saya tapi Sepribadi dan se-etis yang bisa diterima oleh norma-norma yang menjaga kita sesehari. Sebisa yang diterima oleh etika.

Dalam Blog ini juga, Ada beberapa catatan tentang ketidakberdayaan saya akan suatu fenomena yang terjadi ditengah masyarakat kita. Sangat tidak berdayanya saya, sangat lemahnya saya, jadi saya hanya bisa menuliskan ketidakberdayaan tersebut di blog ini. Ketidakmampuannya saya, saya hanya bisa mengkritik, marah-marah, mis*uh, mem*ki, sebatas dan sewajar yang bisa diterima oleh adab2 yang berlaku.

Jika dalam blog ini ada catatan tentang film dan musik, sungguh-sungguh itu bukan atas dasar dari saya pintar bermain musik atau jago bikin film. Lha wong saya ini orang yang ga melek musik, ga bisa sama sekali main musik. bener-bener blank!!!. jangankan baca notasi musik, alat musik yang paling banyak dibeli orang pun (baca:gitar) saya ga pernah bisa. Mengeluarkan nada suara tertentupun ga ngerti.
Kalo toh, ada catatan yang tampak serius atau kelihatan berisi pasti itu hanya karena saya yang sok tahu saja. benar-benar bukan berasal dari pengetahuan, bukan dari referensi tersohor, tapi asli dari sok tahu yang benar-benar hanya berdasar subyektif saya belaka. Subyektif?? Lha, saya nilainya emang hanya dari berdasar apakah musik itu enak didengar atau nggak, lagi-lagi enak dan enngaknya berdasar telinga saya sendiri. Sangat-sangat subyektif.

Jadi anda, pembaca, pengunjung, atau yang iseng-iseng terus nyasar ke blog ini. Anda jangan berharap akan mendapatkan sesuatu yang bermakna atau hikmah dari tulisan-tulisan yang saya pajang di Blog saya. Jika Anda ternyata bisa mengambil hikmah dari catatan2 saya, sungguh itu bukan karena tulisannya yang penuh hikmah, tapi emang Anda-nya saja yang ahli Hikmah. Bisa mengambil hikmah intan dari tumpukan pasir.

Saya ucapkan
Terima kasih atas kunjungannya.
Salam,
Bambang Trismawan

who am I ?

Saya, Bambang Trismawan, adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. Pernah berstatus menjadi anak bungsu selama 12setengah tahun, namun posisi tersebut berpindah (direbut oleh) ke adik saya tersayang tepat pada tanggal 14 Maret 1997.
Tentang nama saya, saya sempat berpikir bahwa seperempat orang (laki-laki) Indonesia bernama Bambang. Mulai dari tukang sapu, cleaning serpice, tukang parkir, supir, kernet, pemusik, karyawan TV, karyawan BUMN, karyawan Swasta, sampai Dosen, dekan, Rektor, Profesor, direktur, menteri, prajurit dan Jenderal sampai ke Presiden…semua bernam Bambang.
Namun setelah lumayan hidup hampir dua dekade, akhirnya saya berkesimpulan, ternyata nama Bambang bukan berjumlah seperempat dari penduduk Indonesia, tapi tigaperempat…hehehe

Masiuh berkaitan dengan nama, kata Rektor Brawijaya, yang bernama Bambaang Guritno, bambang itu artinya anak baik. Saya seeh terima-terima saja. ga pa pa. dan emang ga usah diributkan. hihihi

Saya lahir di sebuah kota yang lumayan sejuk, Sukabumi, dan tinggal di rumah yang berada dipinggiran kota, namun ternyata setelah dihitung2lebih dekat ke rimba desa daripada ke kota. Mulai mengenal bangku sekolah sejak tahu 1989, yaitu sejak diterima menjadi siswa TK nol Kecil di TK Bojong ….(maaf lupa nama lengkapnya) pada usia 4 tahun lebih dikit.

Karena alasan biaya TK pada waktu tersebut lumayan mahal (ini berdasarkan wawancara dengan ibu tercinta), umur bersekolah saya sebagai siswa TK hanya berumur satu tahun, dan tidak berlanjut ke kelas NOL besar. Dan lagi-lagi karena alasan biaya sekolah di SD lebih murah, maka Ibu saya nekat memasukkan saya langsung ke SD pada usia 5 tahun dengan status anak bawang. (begini kata ibu saya, kepada guru SD, agar bisa saya bisa diterima menjadi siswa SD. tentu saja setelah di translet kedalam bahasa indonesia “jadi anak bawang saja Bu, ngendog (ga naik) setahun juga ga papa”.).

Namun tanpa diduga dan tanpa diprediksi anak bawang yang tidak diperhitungkan ternyata malah menjadi jawara kelas selama 3 caturwulan di kelas satu. Dan dengan terpaksa para guru menaikkan saya ketingkat selanjutnya. Selanjutnya saya langganan rangking 1, 2, 3, 4, dan 5.

Saya suka musik, namun buta musik alias tidak ‘ngeh dengan namanya notasi musik alias tidak bisa memainkan satu alat musikpun. kecuali sebuah meja datar atau kayu yang bisa saya pukul-pukul berirama atau bahasa sundanya tatalu atau bahasa jawanya klothekan.
Pada waktu duduk dikelas tiga SMP, saya pernah belajar gitar selama satu bulan, menjelang ujian kelulusan mata pelajaran kesenian, disaat ujian saya berharap akan tampil dengan alat musik yang lumayan keren: gitar. Namun dasar saya benar-benar buta musik, belajar gitar satu bulan tidak bisa menghasilkan apa-apa.

Selama satu bulan hanya bisa posisi kunci C,G dan F itupun dengan suaranya yang fals… akhirnya saat ujian saya tampil dengan suara pemberian Allah, yang agak nge-bas, menyanyikan lagu Bintang yang dipopulerkan oleh air…

*jreng-jreng jrenng*
“Binhthangh dhi lhanghit kerhlhip enghkahau dhi sanha…”
*dinyanyikan dengan suara agak ngebhas*
Lumayan dapat nilai 7.

Sekarang saya kuliah di Brawijaya di fakultas Perikanan dengan jurusan PSPK (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan). Setelah selama tiga tahun memperdalam ilmu Elektronika di SMKN I Sukabumi (dulu namanya STM)…lumayan ga nyambung.

Sampai saat ini Sedang mengerjakan skripsi….mudah-mudahan semester ini selesai.
Suka film, namun saya akan pikir2 dulu jika ada produser yang nawarin saya main film…soalnya masih belum ngerasa cocok dengan genre filam Indonesia saat ini.
Mengenai saya :
Saya itu kurus, sok tahu, keras kepala, ga mau ngalah, pilih-pilih teman, ngannggep semua hal bisa dilakukan sendiri, egois. hal yang bisa diidentifikasi dari saya sekarang,
Sedangkan karakter lain seperti : penolong, gapilih-pilih temen, lembut, penyayang, egaliter, masih berupa tunas-tunas kecil di taman kebijaksanaan yang akan terus saya siram dengan air ilmu agar akarnya menghujam-cengkram kedalam karakter ku dan cabangnya menembus langit, memberi teduh yang ada dibawahnya. Daunnya dan buahnya menjadi penampilan dan perbuatanku…semoga saja…*amin.*


Sekian dulu….lain kali akan dilanjutkan.
Salam,
Bambang Trismawan

08 December 2006

with Love

Semacam prologue
Tulisan ini pada awalnya saya persiapkan untuk menjawab imel yang
bejudul Sistem Cinta. Tapi saya toh sadar bahwa menulis tema cinta
adalah berarti menulis tentang keluasan isi dunia. Tak akan pernah
habis. Sesuatu yang hanya dapat dirasakan namun tak akan pernah
habis didefinisikan. Anda tak akan pernah utuh mendefinisikan cinta.
mUngkin bisa jadi satu definisi cocok dengan diri Anda namun belum
tentu pas dengan orang lain. Membicarakan cinta tidak akan habis
hanya dalam satu dua tarikan nafas. Dan Anda jangan pernah iseng
untuk menghitung berapa banyak lembar kertas yang dipakai untuk
menulis Cinta. Berapa banyak pohon ditebang. Menghitung berapa
Gigabyte (dlm dunia digital) dibutuhkan untuk menampung besarnya
kapasitas cinta. Berapa panjang pita kaset dan rol film untuk
merekam wacana cinta. Dari yang seindah embun pagi sampai yang
kelam.

Seorang teman berkata jangan pernah menulis cinta jika sedang jatuh
cinta. Waktu itu saya tidak tanya kenapa harus seperti itu (sampai
sekarang masih menjadi misteri). Mungkin Bisa jadi alasannya ada
dua (sok tau banget y). Satu, Anda tak akan pernah bisa menulis
satu patah kata pun. Kedua, Anda tak kan pernah bisa berhenti untuk
menulis.

Makanya dari itu saya hanya akan mengutip beberapa pendapat orang
tentang tentang cinta saja, sebagai mukadimah dari lahirnya ideologi
cinta yang lahir di Amerika. Generasi yang lahir mengiringi
kelahiran George W. Bush.

Kita mulai dengan definisi cinta sang romantis Gibran, yang
menemukan cintanya dalam kerja. Dengan kalimat yang populer
adalah "kerja adalah cinta yang mengejawantahkan". Dengan rasa
cinta, bekerja menjadi penyatuan diri dengan diri sendiri dengan
diri-diri orang lain dan kepada Tuhan.

Berbeda dengan definisi cinta yang diutarakan oleh Marx si realis
(Atheis)-yang ini emang bikin bosen dan bete-in, yang barangkali
definisi cintanya dipengaruhi oleh kehidupan yang cukup bahagia
dengan istrinya walaupun didera dengan kemiskinan. Dengan sangat
mengaharukan ia mengakui hubungan yang tidak bikin terasing adalah
hubungan cinta sejati antara laki-laki dan perempuan. Hubungan
demikian dimana hubungan masing-masing pihak berkeinginan saling
membahagiakan dan tidak menuntut balas jasa. Kamu tidak berhutang
apapun terhadap orang yang mencintaimu.

Jika kedua orang diatas berpendapat seperti itu, maka berbeda dengan
Erich Fromm. Ia bilang cinta adalah jawaban atas masalah eksistensi
manusia. Eksistensi manusia dari keterpisahan dirinya dengan dunia
luar. Fromm beranggapan bahwa keberadaan manusia diawali dengan
keterpisahan. Keterpisahan Adam dan hawa dari Tuhannya. Kemudian
ketika di bumi Adam pun terpisah dari hawa. Kiamat kecil. Mati
merupakan keterpisahan. Keterpisahan seseorang dgn orang lain.

Menurut Fromm, kebutuhan manusia yang paling dalam adalah mengatasi
keterpisahannya dan meninggalkan penjara kesepiannya (duooo…). Dan
itu di capai lewat cinta. Dengan cinta manusia memperoleh
kebersatuannya. Dan salah satu memperoleh kebersatuannya adalah
dengan kegiatan kreatif., karena dengan manusia menyatukan diri
dengan bahannya, yang mewakili dunia di luar dirinya. Dalam
prosesnya ia yang merencanakan dan ia yang melihat hasil kerjanya.
Fromm merujuk kegiatan kreatif pada kerja yang dilakukan oleh
seniman atau pekerja yang ahli.

07 December 2006

kenapa Smak Down dilarang

Kekerasan dimulai dari rumah.

Seperti biasanya semua bereaksi ketika korban sudah jatuh. Begitupun
dengan acara tayangan gulat bebas gaya Amerika smack down. Ketika
sudah ada seorang bocah meninggal karena di Smack (di tindih
ramai-ramai) oleh teman-temannya dengan meniru adegan gulat, semua
merespon peristiwa tersebut dengan cara menolak di siarkannya acara
tersebut karena tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak katanya.
Dan beruntun selama kurang lebih sepekan semua TV memberitakan para
korban baru hasil dari meniru adegan gulat tersebut. Tentu saja dengan
berbagai jenis hasil luka yang diderita. Mulai dari patah tulang
tangan, lengan, kaki, paha, lepas pinggul dan biasanya berita
diakahiri kembali dengan ditayangkannya tokoh bocah yang meninggal
agar terlihat lebih dramatis (dan kesan tersebut berhasil dibuat
apalagi dengan diiringi lagu sendu).
Tentu saja pemberitaan korban dari gulat gaya amerika tersebut bukan
tanpa tujuan. Saya yakin (walaupun tidak yakin banget, tapi cukup
yakin lah) ada motif persaingan disana. Persaingan para kompetitor
untuk menaikkan rating tayangan produksi TV mereka sendiri. Dan
biasanya untuk menaikkan rating sebuah acara adalah dengan cara
menghancurkan citra/image sebuah acara yang lain. Biasanya acara yang
ratingnya tinggi menjadi incaran para pebisnis ini (dan kebetulan
acara samack down ini mulai mempunyai penggemar yang banyak) .
Sehingga ketika citra acara ini hancur para konsumen (floating mass)
menjadi rebutan dan incaran untuk menaikkan rating acara yang lain
Dan hasilnya setelah image acara smack down ini hancur (karena
dipandang tidak cocok untuk tontonan anak-anak yang lebih
mengedepankan kekerasan. pernah dulu seorang teman mengatakan bahwa
patah tulang bagi seorang anak laki-laki adalah hal yang biasa dan
wajar, saya pun mengiyakanny entah kenapa) semua merespon hal
tersebut. Ada razia poster atau apapun yang berbau smack down di
sekolah-sekolah dasar. Ada dari kepolisian yang mensosialisasikan
bahaya tayangan tersebut, dan masih banyak lagi.
Yang sangat disayangkan kenapa hanya smack down yang dilarang oleh
para orang tua serta komisi penyiaran. Kenapa hanya acara gulat ini
yang mendapat perhatian padahal kan sebenarnya gulat ini hanya
sandiwara belaka. Dan dalam acara ini ada wasit untuk menjaga
sportifitas walaupun kadang sportifitasnya para pemain hilang ketika
dilapangan (sama lah dengan setiap pertandingan olah raga lain).
Padahal dalam gulat ini petarung bergulat satu lawan satu tak ada
keroyokan walaupun memang kadang terjadi pengeroyokan (sama saja
dengan pertandingan olah raga lain). Apakah hal tersebut sama dengan
bentuk kekerasan atau keberanian?

Kenapa hanya smack down yang harus menyedot perhatian. Padahal banyak
tayangan televisi yang dikonsumsi anak-anak yang sepertinya aman
padahal membawa api yang menyala dalam sekam yang siap menjadi bom
waktu. Kenapa acara sinetron yang penuh mistik dan sirik tidak
mendapat perhatian sama sekali. Padahal acara tersebut bukan saja
meruntuhkan iman tapi membuat mental anak-anak menjadi seorang
pengecut. Kenapa tayangan-tayangan yang bersifat fornograpi masih saja
disiarkan padahal acara tersebut justru yang menghancurkan akhlak
anak-anak. Kenapa acara-acara yang bersifat judi masih saja tayang
hampir tiap hari yang hanya membuat tinggi angan-angan anak-anak saja
dan membuat malas. Kenapa-kenapa dan kenapa yang tidak akan terjawab.

Bagi saya, yang bertepatan lahir dengan generasi anak-anak yang di
besarkan oleh acara si unyil dengan teman2nya, dan dalam asuhan
tayangan boneka si komo ditemani lagu dari suara boneka susan dan ka
Ria Enes, sangat menyedihkan melihat generasi baru tumbuh dalam nuansa
kekerasan dan lebih dari itu mistik dan sirik. Mungkin masalahnya
bagi anak-anak yang selalu mencari model untuk dicontoh dan ditiru
adalah tidak bisa menemukan sosok yang ideal dari orang2 rumah yang
dapat ditiru untuk dapat menyelamatkan dunia. Sehingga tokoh seperti
pemain gulat dirasa mampu membantu untuk dapat menyelamatkan dunia.
Smack down mungkin iya tidak baik (si unyil dan si komo pun bukan
tampa cela-sepertinya. generasi yang lahir dengan buaian tokoh ini
tumbuh menjadi kurang berani-sepertinya-) tapi kurang adil bila hanya
memerangi satu tayangan yang sebenarnya masih banyak acara lain yang
lebih membahayakan.

ditulis oleh
bambang trismawan
(coba-coba jadi pengamat pertelevisian-)

KTP

Adakah nasib yang lebih sengsara dari terasing

Dari kota

(Jakartaku Jakarta, Subagio Sastrowardoyo)


sehabis lebaran kemarin (seperti biasanya) satpol PP Jakarta me-razia warga yang baru datang (pendatang) atau warga lama yang tak punya KTP Jakarta.

Sebuah keanehan baru datang.

Pertama emang Jakarta punya siapa?

Kenapa orang tidak boleh datang ke Jakarta sementara kebanyakan tempat mencari nafkah ada disana.

Jika orang jakarta berhak melarang orang lain (luar Jakarta) untuk datang dan tinggal di jakarta seharusnya daerah lain pun bisa menolak kedatangan warga Jakarta untuk datang ke daerahnya…. Kita razia warga Jakarta.

(Hihihi… Becanda..)


Yang membuat saya heran adalah ternyata sungguh sangat pentingnya sebuah KTP bagi seseorang. Dan ternyata KTP suatu daerah menjadi tidak berlaku di daerah lain padahal masih dalam wilayah kesatuan Indonesia.

Masalah KTP ternyata bukan hanya masalah sebuah kertas yang biasanya disimpan di dalam dompet yang dimasukkan saku celana bagian belakang yang akan menjadi identitas Anda. Namun masalah KTP ternyata menjadi masalah eksistensi. Masalah keber-adaan (beingness) Anda.

Keberadaan Anda menjadi diragukan ketika Anda tidak mempunyai KTP.

Anda menjadi sesuatu yang ilegal di muka bumi ini ketika Anda tidak memiliki KTP. Dan sesuatu yang ilegal tentunya akan diamankan oleh aparat.

Jika KTP memang menjadi masalah eksistensi manusia, lalu sebenarnya item apa saja yang ada di dalam kartu tersebut yang memang menjadi komponen pendukung keberadaan manusia tersebut. Seperti kita tahu dalam KTP ada banyak item yang harus diisi. Mulai dari nama, ttl, Agama, status, pekerjaan dan jenis kelamin.

Dari banyak item tersebut item mana yang memang menyangkut keber-ada-an anda?

Di saat sudah kebingungan dengan apa yang kutulis Saya selalu kehabisan kata-kata untuk menyelesaikan semuanya. Biar kutelan saja kata-kata ini untuk direnungkan kembali.

…………….selanjutnya qta lihat dan bahas item per item.


sketsa dunia

isaat ratusan juta orang bertarung melawan kelaparan

di belahan dunia lain ratusan juta orang bertarung melawan kegemukan.

Diaat jutaan orang menghadapi gizi buruk

Di tempat lain orang berobat akibat kelebihan makan

Disaat orang berjuang untuk mencari sesuap makanan

Di ujung dunia lain orang mengumpulkan makanan untuk memecahkan rekor-dunia

Di waktu orang menanam untuk kehidupan

Di lain waktu orang menebang untuk kesenangan


sebuah keseimbangankah

Sebagaimana ada siang ada malam


Atau bentuk dari keserakahan