Adakah nasib yang lebih sengsara dari terasing
Dari kota
(Jakartaku Jakarta, Subagio Sastrowardoyo)
sehabis lebaran kemarin (seperti biasanya) satpol PP Jakarta me-razia warga yang baru datang (pendatang) atau warga lama yang tak punya KTP Jakarta.
Sebuah keanehan baru datang.
Pertama emang Jakarta punya siapa?
Kenapa orang tidak boleh datang ke Jakarta sementara kebanyakan tempat mencari nafkah ada disana.
Jika orang jakarta berhak melarang orang lain (luar Jakarta) untuk datang dan tinggal di jakarta seharusnya daerah lain pun bisa menolak kedatangan warga Jakarta untuk datang ke daerahnya…. Kita razia warga Jakarta.
(Hihihi… Becanda..)
Yang membuat saya heran adalah ternyata sungguh sangat pentingnya sebuah KTP bagi seseorang. Dan ternyata KTP suatu daerah menjadi tidak berlaku di daerah lain padahal masih dalam wilayah kesatuan Indonesia.
Masalah KTP ternyata bukan hanya masalah sebuah kertas yang biasanya disimpan di dalam dompet yang dimasukkan saku celana bagian belakang yang akan menjadi identitas Anda. Namun masalah KTP ternyata menjadi masalah eksistensi. Masalah keber-adaan (beingness) Anda.
Keberadaan Anda menjadi diragukan ketika Anda tidak mempunyai KTP.
Anda menjadi sesuatu yang ilegal di muka bumi ini ketika Anda tidak memiliki KTP. Dan sesuatu yang ilegal tentunya akan diamankan oleh aparat.
Jika KTP memang menjadi masalah eksistensi manusia, lalu sebenarnya item apa saja yang ada di dalam kartu tersebut yang memang menjadi komponen pendukung keberadaan manusia tersebut. Seperti kita tahu dalam KTP ada banyak item yang harus diisi. Mulai dari nama, ttl, Agama, status, pekerjaan dan jenis kelamin.
Dari banyak item tersebut item mana yang memang menyangkut keber-ada-an anda?
Di saat sudah kebingungan dengan apa yang kutulis Saya selalu kehabisan kata-kata untuk menyelesaikan semuanya. Biar kutelan saja kata-kata ini untuk direnungkan kembali.
…………….selanjutnya qta lihat dan bahas item per item.
No comments:
Post a Comment