15 November 2006

palestina

dunia telah turut berperan dalam ketidakadilan parah yang menimpa
negeri palestina.

disini. di milis ini.
aku ingin sekali mengisi sedikit catatan tentang Saudara kita di
Palestina, tempat suci kaum muslimin. dimana bnyk nabi-nabi
dilahirkan
aku ingin bertutur ttg Palestina, t4 Al-Aqso berdiri. dimana anak-
anak kecil pemberani berhadapan dengan tank2 raksasa.
aku ingin bercerita Palestina, kiblat pertama umat Islam, dimana
kegagahan para suhada yg mati sahid.

tetapi
aku tak pernah sanggup menggambarkan kegagahan para syuhada jika
penyiksaan diluar batas kemanusiaan setiap hari mendera saudaraku.
tapi
kelu lidah ini jika harus bertutur pembantaian2 saudaraku. Sabra
shatilla, Qobiyyah, Qana dan masih banyak lagi. terlalu banyak.
terlalu pedih.

tangan ini tak bisa menggambarkan penindasan-penindasan,
penghancuran rumah dan mesjid.

lama kutunggu kemenangan palestina. merdekanya. tapi...
mungkin
kemenangan kita adalah bukan ketika Palestina merdeka dan yahudi
israel hancur terusir dari tanah suci Palestina. tapi kemenagan kita
adalah ketika kita masih mencintai saudara-saudara muslim kita lebih
dari diri kita sendiri dan ketika kita berjuang untuk menegakkan
kalimat suci.
Kekalahan kita pun, bukan ketika Palestina hancur dan yahudi israel
berdiri. kekalahan kita adalah ketika kita hanya mencintai diri kita
sendiri saja dan ketika tlah padamnya semangat berjihad dalam diri
kita.
Tue Jul 18, 2006 5:24 pm

mencari kesempurnaan (CDV)

Cordova : mencari kesempurnaan

cordova haruskah kau tumbuh berkembang di saat sayap-sayap pengasuhmu
begitu rapuh.

lahirnya (kembali) cordova merupakan sesuatu yang indah dan istimewa
bagi saya dan mungkin buat humas komsat UB. meskipun prematur,
Alhamdulillah, akhirnya bisa lahir dengan segala kekurangan dan
kelebihannya, tapi bagi saya disanalah istimewanya. begitu banyak
pengorbanan yang dilakukan agar tetap berdenyut ketika dalam rahim,
dan bagi saya disanalah keindahannya.
fase kelahiran telah terlewati dengan sukses. sukses dari
kelahirannya saja. iya. namun dari kterlibatan sebuah keluarga dan
profesionalisme sebuah media adalah pertanyaan yang harus dijawab
selanjutnya. seperti halnya deklarasi sebuah negeri (proklamasi) .
untuk melahirkan sebuah bangsa baru di dunia mungkin hanya perlu
beberapa menit. tapi untuk menjadikan bagsa tersebut mencapai cita-
citanya dan ikut berperan aktif dalm dunia, butuh beberapa generasi.

dan sekarang masa keemasan (primary gold) telah datang (maaf kalo
salah istilahnya).
andaikan sorang bayi pada masa ini butuh asupan yang tak hanya
bergizi bagi tubuh tapi butuh asupan yang baik untk perkembangan
otak. Pada masa ini harus lebih banyak perhatian dan pengorbanan
tentunya.harus banyak tangan yang menuntun. banyak punggung yang
menopang. banyak kepala yang memikirkan dan perlu banyak hati yang
memiliki.
pada masa inilah segala persiapan harus bisa diberikan untuk dapat
mandiri dan meraih cita-citanya.

begitulah Rosulullah dengan risalah Islam. lahirnya (kembali) Islam
dimulai saat Muhammad saw berumur 40 tahun dengan turunnya wahyu 5
ayat pertama surat Al-Alaq. namun untuk menggenapkan pondasi
peradaban dunia rosullullah perlu 23 tahun.

panjang. sangat panjang.
lalu. apakah cukup melahirkan cordova saja uuntuk ditelantarkan dan
menunggunya mati. dan kemudian menunggu dibangkitkan lagi oleh
generasi selanjutnya.
apakah cordova akan mati muda tanpa pernah meraih cita-citanya.
seperti Soe hok Gie (pendiri Mapala UI) yang mati muda di tingginya
semeru tanpa pernah mengetahui kerendahan hati cita-citanya, tak ada
yang meneruskan pemikirannya dan yang menyedihkan tak pernah mengenal
Tuhannya yang ia cari-cari dalam tulisan2nya. haruskah mati muda
seperti Ahmad Wahib (aktifis HMI) tanpa pernah memahami Tuhan-nya dan
ajaran-NYA. atau seperti Kartini yang mati muda yang tak pernah
keluar dari kegelapan zamannya meskipun dapat beasiswa ke Belanda.

atau kita ikuti saja pendapat gie
"berbahagialah orang-orang yang tak pernah dilahirkan
atau yang dilahirkan kemudian mati muda"
----gie
Thu Jul 13, 2006 3:58 pm

mencari 12 Ksatria

- ya Allah senengnya!
hati saya sebenarnya berbunga-bunga.
trima kasih karena antum kenal saya. dan terima kasih atas do'anya.
semoga Allah membalas kebaikan mu . sahabat.
12 ksatria di dunia KAMMI.
sepertinya otak saya bersinar-sinar mendengar frase yang baru itu.
sepertinya dalam otak saya juga tumbuh saraf saraf baru yang
menghubungkan sel2 kelabu saya. frase, kata yang benar-benar baru
masuk ke telinga saya dan sepertinya akan segera akrab- 12 Ksatria.
otak saya pun menjelajah. mencari dimana ada 12 Ksatria yang mampu
merubah peradaban. mampu membuat sejarah. saya mencoba bertemu dengan
para nabi dan rosul tapi saya segera sadar bahwa mereka adalah pejuang
-pejuang gigih yang cukup Allah-lah sebagai penolong.
segera sadar saya lalu mencari pejuang2 setangguh rosul. lalu saya
temukan pemuda Ashabul Kahfi namun sayang mereka ternyata hanya
bertujuh dan ditambah seekor anjing.
saya lanjutkan pencarian ke jaman Rosulullah. yang terkenal disana
adalah 10 sahabat yang dijamin masuk sorga. hanya 10. masih kurang 2
untuk menjadi 12.
merasa buntu di kawasan timur tengah saya pindah pencarian ke
Amerika. setelah banyak bertanya. akhirnya ketemu saya dengan legenda
seven significant- koboi amerika- ternyata mereka hanya bertujuh.
masih dengan bersemangat saya lanjutkan untuk bertemu Jack kirby
(penulis komik captain Amerika funtastic Four, the X-men, silfer
sulvur dll)dan menayakan adakah 12 Ksatria? ia menjawab bahwa ia tak
pernah buat tokoh sebanyak itu. ada yang jumlahnya 4 dan yang paling
banyak x-men tapi g nyampe 12 katanya.
masih dengan semangat 45 saya pergi kejepang di abad
pertengahan. yang paling terkenal saat itu adalah ternyata Nobunaga,
Ieyasu dan tentu sang Taiko. hanya 3 masih kurang. kegenerasi
selanjutnya saya bertemu tokoh yg terkenal musashi. ia malah kesepian
dan minta dicarikan teman.
keringat mulai keluar. saya cari di komik2 jepang. kungfu boy,
sendirian dan 2 temannya. one piece, samurai X, sanao tak ada yang
12. 12 orang terlalu banyak kata para komikus. C. tsubasa az hanya 11
itupun udah susah buatnya palagi 12.
saya mulai lelah, tapi hati bertekad harus kutemukan 12 ksatria itu.
saya coba pindah mencari ke saudara dekat Jepang. cina. konon katanya
disana penduduknya banyak. saya susuri dataran cina, kuil2 saya
datangi. nihil. di sholin hanya ada 11 orang yang terkenal sepak
bola. saya ulangi lagi menyusuri kawasan cina mulai dari utara samapi
selatan. hasilnya tetap nihil.
mulai gelisah. dimana engkau wahai 12 Ksatria yang pernah menggoncang
dunia. menggetarkan peradaban.
saya kunjungi Afrika. diana malahan tak kenal ksatria. dengan gontai
saya kembali ke Indonesi jaman baheula.
saya tlusuri kerajaan2. samudra pasai. kutai, demak, maja pahit
singo sari masih tidak ada.
saya temui Soekarno, dimana 12 Ksatria?. ia malah meminta 1000
pemuda. dan menjawab istrinya telah lebih dari 12. saya tanya Hatta
ia kebingungan tak bisa jawab. hanya diam seribu bahasa. saya datangi
sahrir dan anggukan penuh arti yang kudapatkan.
saya masuki sajak2. chairil Anwar. kosong.
dimana engkau sang 12 ksatria. saya lelah, saya putus asa.
saya kembali kesini. ditempat duduk menghadap layar komputer.
12 ksatria ada disana ternyata.
mengelilingiku. ditengah-tengahku.
12 ksatria sudah disini.
berdiri di kolam sejarah.
bukan ditepian
12 ksatria sudah siap
siap siap siap
menancapkan sejarah

terbitlah Cordova

Sahabat, mungkin kita pernah merasa sangat bosan atau bahkan sampai
di titik jenuh dengan bagaimana derasnya arus informasi mengalir
disekitar kita. Dengan bagaimana media mendominasi kehidupan
keseharian kita sampai mencoba mendefinisikan siapa kita.apa yang
harus kita pakai dan apa yang baik kita makan. Jika sahabat merasa
seperti itu, tenang saja sahabat tidak sendirian. Banyak orang yang
senasib dengan Anda Kecewa atas banyaknya media yang memanipulasi
kesadaran kita dan menjadikan kita sebagai target pasar.

Sama seperti halnya kami disini, saya pun merasa bermasalah dengan
media yang menjadikan kita sebagai sapi perah, karena itu kami di
sini mendeklarasikan sebuah media baru. Sebuah media yang semoga bisa
menjadi media yang bermanfaat untuk kita semua. media yang
mengembalikan fungsi media
Zine Cordova.
Zine adalah nama media hasil pengembangan funzine, sebuah media
alternatif yang berkembang sekitar tahun 1930an oleh penggemar fiksi
ilmiah. Media untuk membahas atau apapun yang berhubungan dengan
pekembangan fiksi ilmiah. Sedangkan Cordova sendiri kami ambil dari
sebuah nama universitas pertama di benua Eropa tepatnya di Andalusia
(Spanyol sekarang). Sebuah kota peradaban. Kota pelita disaat Eropa
dalam zaman kegelapan. Dan harapan kami, zine Cordova bisa menjadi
sebagaimana kota Cordova mampu menjadi media alternatif. Mampu
menjadi cahaya dizaman sekarang.
Keinginan itu pula yang kemudian menjadikan Jargon zine cordova
adalah Cerdas, bersahabat, Religius. Banyak makna memang. Coba kita
kenali frase per frase.
Cerdas dalam bukunya Quetion berarti 3 hal yaitu: mampu menyelesaikan
masalah, mencari masalah dan memecahkan masalah yang terakhir adlah
bermanfaat bagi orang lain. Dengan 7 kecerdasan - menurut gardner-
yang ada pada kami plus kecerdasan intuisi (semoga sudah bisa di
pergunakan) Cordova berusaha untuk dapat bermanfaat untuk orang
lain. Jika cerdas itu berhubungan dengan IQ,
bersahabat berhubungan dengan EQ, maka religius adalah bagian ESQ.

Cordova adalah media yang bangkit dari kematian. Seperti Fawkes,
burung phoeniks milik Dumbledoor dalam harry potter, setelah mati
Fawkes lahir kembali dengan bulu-bulu yang berwarna. Apabila sebelum
mati fawkes seperti bburung tua yang hampir gundul. Layu dan kurus
dengan kulit mengkerut. Maka ketika bangkit fawkes lahir dengan tubuh
yang tegap dan gagah. Bulu berwarna merumbai dengan mata menyorot
tajam. Itulah Cordoova.
Semoga.
Fri Jun 23, 2006 9:53 pm

Negeri 1001 Misteri

Di negeriku tersimpan seribu misteri tak terungkap. dinegeriku
terlalu banyak tragedi yang terkubur. dinegeriku kini keanehan
menjadi hal yang lumrah.


Jika Taufik Ismail pernah menulis puisi Malu Aku jadi Orang Indonesia
(MAOI) rasanya tak berlebihan dan tak dibuat-buat. dan sekarang,
mungkin sedikit orang yang malu menjadi orang Indonesia, bukan karena
korupsi telah hilang atau kemiskinan hanya cerita tapi mungkin urat2
malunya telah putus. orang-orang sudah beranggapan tak akan hidup
bila mengandalkan malu.
negriku kaya raya dari sabang sampai meroke. pulau-pulau berjajar
mennggu giliran untuk dijual.
kini dari sabang sampai meroke berjajar barak-barak pengungsi.
hanya di negeriku ada jenderal berbintang lima.
hanya di negeriku disaat derasnya bencana/. para pemimpin negeri ini
sibuk mencairkan gajih ke tigabelas. dan hanya dinegeriku gajih
bulanan berjumlah 13.
dinegriku anak-anak diajarkan prinsip Lao Tse oleh guru-guru "kamu
beri ikan, kamu hanya beri makan sekali. kamu beri kail kamu kasih
makan seumur hidup" tapi orang-orang miskin dinegeriku dikasih
subsidi setelah dipotong korupsi. (padahal neeh kalau menurut
Nobunaga memberi uang gratis secara Cuma-Cuma kepada rakyat adalah
perbuatan yang akan mendatangkan bahaya bagi yang mmegang tampuk
kekuasaan)
dinegeriku rame-rame teriak bangsa berbudaya dan beradab tapi disaat
harus berpakaian sopan agar seperti orang beradab semua teriak
menolak.
di negeriku bencana Banjir dan kekeringan datang bersamaan.
gunung, hutan, laut, tanah, air, api telah protes ke negeri ni.

Thu Jul 13, 2006 4:09 pm

regulasi

Aku mendengar Suara
Jerit hewan yang terluka

Ada orang memanah rembulan
Ada anak burung terjatuh dari sarangnya

Orang-orang harus diabangunkan
Kesaksian harus diberikan
Agar kehidupan bisa terjaga

(Rendra)

Setelah kurang lebih satu dua bulan milis ini berjalan. Banyak
tanggapan dan masukan yang berkaitan dengan milis ini. Ada yang
menanggapi masalah kemampuan saya dalam membawakan forum ini. Ada
juga yang menyinggung dengan masalah tidak berkaitannya tema. Ada
juga yang berpendapat beriringan (bukan bersebrangan) dengan tulisan
yang saya kirim. Namun kebanyakan masukan saran dan pendapat itu
masuk tidak melalui forum ini tapi hanya lewat lisan yangdisampaikan
langsung ke saya. Tapi g pp deh! Dari pada g ada tanggapan.
Namun untuk selanjutnya kepada sahabat yang ingin memberikan saran,
kritik atau masukan. Baik ide ataupun tema saya persilahkan lewat
media milis ini.

Disamping itu agar berjalan lancar dan baik forum ini maka saya
sampaikan beberapa aturan bagi yang ingin dan akan ber-forum-ria di
media ini yang tercantum dalam REGULASI MILIS.
Regulasi Milis:
1. setiap member harus menyertakan nama dalam forum ini. Namanya
nama asli y! nama yang tertera di Akte kelahiran atau KTP. Bukan nama
palsu atau alias.
2. hal-hal yang belum diatur akan diatur selanjutnya dalam tempo
yang sesingkat-singkatnya.

Pengenya seeh setiap member mentransfer dana tapi kayaknya g mungkin
deeh!
So aturannya itu az deeh.
Selamat ber-forum-ria!

kesimpulannya kepada member yang masih menggunakan nama palsu (udah
palsu jelek lagi-mendingan yang asli kan -walaupun yang asli sm j@
$%$knya) hihihhi becanda. silahkan untuk mengganti dengan nama yang
sahabat yang tertera di KTP ato akte kelahiran kalau emang sudah
dilahirkan hihihi.

karena kata adalah senjata

karena kata adalah senjata)

Apakah Ad/ART, visi misi dan gbho adalah terlalu
puisi. puitis. Penuh konotasi.
Ya karna puisi adalah kata.
Kita lupa bahwa kata adalah yang menjalar, mengurat,
hidup dari masa kemasa, terisi dengan padu dengan
penghargaan, mimpi, pengharapan cinta dan dendam
manusia.
Kata ialah kebenaran!! Bahwa kata tidak memperbudak
pada dua majikan.

Karena kata adalah senjata!

pertanyaannya?
lalu bagaimana kita menggunakan senjata itu?
Mon May 29, 2006 8:15 am

luapan lumpur luapan masalah!

Ternyata –saya pertama g nyangka- bahwa lumpur juga dapat membawa
masalah,
Bukan hanya sekedar maslah yang berdampak regional tapi telah membawa
masalah nasional.
Sudah hampir satu bulan luapan lumpur terus keluar dari perut bumi.
Beriring luapan lumpur juga luapan masalah muncul akibat lumpur tsb
dan semakin melebar bersama melebarnya kubangan lumpur. Mulai dari
terhambatnya jalur ekonomi kemudian menganggurnya pekerja pabrik
karena tempatnya bekerja tergenang lumpur.
Sampai masalah penduduk yang mengungsi yang terancam penyakit yang
diakibatkan oleh kumpur.
Dan sepertinya PT Lapindo Brantas seperti lamban dalam penanganan
masalah ini. Begitu juga pemerintah.
Tanpa menampikan apa yang dilakukan oleh pemerintah maupun PT Lapindo
saya mendapatkan berita yang cukup eh, sangat mengagetkan!
Bahwa dalam setiap eksplorasi sumberdaya alam (Gas) itu ketika
menggali kemudian mendapatkan lumpur atau bahkan api dari panas bumi
itu sesuatu hal yang biasa. Dan dengan teknologi yang sudah canggih
hal seperti itu sudah bisa diatasi.
Namun, lalu, ...kenapa luapan lumpur di Sidoarjo itu tidak bisa
dihentikan!?
Ada analisa (dan semoga saja salah) Pt lapindo dan pemerintah emang
sengaja membiarkan lumpur itu meluap dan menggenangi sampai kerumah
pemukiman dan warga agar warga mengungsi dan nantinya memudahkan
dalam pembebasan lahan dan akan lebih murah dan Gampang. Karena
ternyata kandungan gas yang ada di kawasan tersebut diperkirakan
kandungannya lebih besar dari pada yang ada di Arun!

Semoga saja analisa tersebut salah. Dan kalo saja benar saya takutkan
azab Allah akan menyusul. Seperti dahulu pernah terjadi di Amerika di
Kansas atau Florida saya lupa.
Tanah diatas amblas sedalam 20 m.!
wallahu'alam bishowab.
Mon Jun 19, 2006 2:09 pm

Matinya Reformasi

Motto:
Kita guyah lemah
Sekali etak tentu rebah
Segala erang dan jeritan kita pendam dalam keseharian

Mari berdiri merentak
Diri-sekeliling kita bentak
Ini malam bulan akan menembus awan
chairil anwar

menurut saya:
menangnya reformasi bukan ketika suharto itu turun, atau kemudian
suharto diadili, atau BBM turun harganya



dilanjutkan nanti ....y

lampunya mati/............................
reformasi mati
Mon May 29, 2006 8:25 am

Brawijaya baru dalam kebersamaan, keberagaman dan keberagamaan

Begitulah Pemira setiap kali digelar benih2 harapan ikut tumbuh
mengikuti, namun sekaligus juga menyimpan kekhawatiran.
Melalui pemira kita bisa membangun Brwijaya baru dalam kebersamaan,
keberagaman dan keberagamaan.
Kebersamaan di indikasikan dengan adanya rasa saling memiliki
Brawijaya oleh semua elemen mahasiswa.
Adanya ruang2 yang terbuka untuk melemparkan wacana. Dan semua pihak
(mungkin tidak semua-karena pasti ada yang akan terecer) merasa ter
wadahi dalam nama UB.
Sedangkan Keberagaman (kemajemukan) dengan diakuinya semua mahasiswa
(selama dia kuliah tentunya) baik dalam hal eksplisit maupun
implisit.
Keberagamaan (relijiusitas) adalah sesuatu yang pokok. Tidak hanya
bersifat simbolik. Agama tidak hanya ditonjolkan dalam rangka sumpah
jabatan atau ritual sosial politik lainnya. Tetapi agama harus
membumi, dijadikan norma yang mengatur dan mengilhami kehidupan
mahasiswa (atau klo perlu masyarakat) keseharian, dan berinteraksi
sesama mahasiswa berdasarkan nilai2 keagamaan.
Mon May 29, 2006 8:11 am

PEMIRA YANG MENGKHAWATIRKAN

Kegagalan melakukan transformasi kepemimpinan bisa mempecrepat proses
krisis multi dimensi menjadi sebuah tragedi yang mengerikan- (Abu
ridha).

Pemira UB yang akan segera dilaksanakan telah menumbukan harapan
namun sekaligus juga menyimpan kekhawatiran. Jika berlangsung dengan
aman, lancar dan akhirnya mampu memunculkan pemimpin2 yang cakap,
jujur dan visioner. Sebab kedepan UB memerlukan pemimpin yang dapat
yang mampu mewadahi aspirasi semua mahasiswa (termasuk F. Teknik).
Tentu saja harapan itu sangat ideal dan karenanya kita secara bersama-
sama menyukseskan agar Pemira nanti menghasilkan sesuatu yang
diharapkan.
Namun dibalik harapan yang meluap2 itu tersimpan sejumlah pertanyaan
yang boleh jadi menjadi cerminan skeptisme yang dalam.
Kenyataan disamping banyak yang meragukan harapan itu dapat
terwujud bahkan sejumlah pertanyaan yang sebelumnya hanya
merefleksikan pemilu sebagai sarana tranformasi kepemimpinan kini
berubah menjadi kekhawtiran yang cukup dalam. Apakah Pemira nanti
bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana?
Pasalnya ada beberapa pendapat (yang masuk k sy) bahwa pemira
sekarang mengungkap kemungkinan sabotase yang bertujuan untuk
menggagalkan pemira.
Kedua pemira sekarang adalah puncak dari kekecewan pemira-pemira
sebelumnya. Dikhawtirkan para barisan sakit hati (para kecewa pemira
sebelumnya) kan diaplikasikan dengan bentuk2 anarkisme. Berkaca pada
pemira sebelumnya pun benturan2 itu sudah ada.
Selain keamanan masalah teknis dalam kelancaran pemira menjadi
kekhawatiran, masalah-masalah teknis seperti surat-surat, kertas
suara dan banyak lagi (terutama masalah dengan atribut panitia)
hingga banyak pendapat yang masih merragukan kerja panitian terutama
dalam hal2 teknis.
Begitupun dalam perhitungan suara ke-independenan dan kejujuran
panitia menjadi mengundang kekhawatiran yang cukup serius baik pada
saat perhitungannya atupun pasca perhitungan suara.
Namun kekhawtiran yang seharusnya lebih diperhatikan melebihi
kekhawatiran2 lainnya –seperti keamanan, teknis dan sistem yang belum
tersosialisasikan secara sempurna- ialah apabila pemira tidak dapat
memenuhi harapan rakyat yang paling fundamental tersebut. Dengan kata
lain pemira gagal dalam melakukan tranformasi kepemimpinan.
Boleh jadi Pemira berjalan aman, tidak ada gejolak namun apabila
hasilnya tidak dapat memenuhi harapan mahasiswa, yakni tidak
menghasilkan pemimpin yang layak, maka dana dan tenaga rakyat yang
telah dikuras akan menjadi sia2. Apalagi kalau hasilnya hanya
mengukuhkan para pemimpin menurut istilah Nabi Muhammad SAW, yang
dungu atau tolol –bodoh- (sufaha-bahasa arabnya).
Dalam sebuah hadits, Rosulullah SAW mengkhawatirkan enam hal terjadi
pada ummatnya. Salah satu dari enam hal itu ialah lahirnya pemimpin
dungu dan tolol ditengan2 kaum muslimin.
"Sungguh saya pernah mendengar Rosullulah bersabda: `
Bersegeralah mempersiapkan bekal untuk kematian sebelum sebelum
datang enam: orang dungu yang diangkat menjadi pemimpin, banyak
polisi, jual beli jabatan, meremehkan pertumpahan darah, pemutusan
tali persaudaraan, dan tumbuhnya generasi yang menjadikan qur'an
sebagai barang seni, mereka dihormati karena pandai
melagukannyameskipun mereka tidak banyak memahami isinya.
Dalam hadits tersebut mengisaratkan bahwa yang dikhawatiri oleh
Rosulullah SAW adalah terjadinya krisis kepemimpinan yang salah satu
indikatornya orang dungu (tolol, bodoh) diangkat menjadi pemimpin.
Dan sepertinya beliau ingin menegaskan bahwa kegagalan ummat dalam
melakukan tranformasi kepemimpinan hingga lahirnya pemimpin2 yang
baik jujur, bersih, visioner dan peduli dapat mengakibatkan dapat
mengakibatkan ummat dipimpin oleh orang2 dungu atau tolol (bahasa
kerennya sufaha). Kegagalan ini sama artinya dengan membiarkan krisis
2 lainnya, yaitu krisis keamanan, amanah, solidaritas, lkemanusiaan
dan krisis nilai.
Mon May 29, 2006 8:10 am

manfaat Merokok

Manfaat Merokok

akan sangat g adil apabila suatu kebiasaan (merokok) di tinjau dari
aspek negatifnya saja. padahal diantara begitu banyakny kerugian yang
diakibatkan oleh merokok, tersimpan juga manfaat yang di bawa dari
sebatang rokok.
manfaat dari merokok yaitu:
pertama seorang perokok rumahnya akan bebas dari maling. (karena saat
rumahnya mo di masuki maling, maling-nya pasti akan membatalkan
niatnya karena pemilik rumah masih belum tidur karena batuk2).

kedua seorang perokok akan selamat dari kejaran anjing. (karena
ketika di kejar oleh anjing seorang perokok biasanya akan menjadi
sesak nafas dan selanjutnya akan jongkok karena capek. di kira oleh
anjing si perokok jongkok u/ mengambil batu).

terakhir manfaat dari merokok adlh seorang perokok akan senantiasa
awet muda.
(karena belum tua eh, udah mati)
hihihi...
Thu May 4, 2006 10:39 pm

civis pacemparebelum!

Sulit. dan sangat-sangat sulit untuk mencari keadilan. akan tetapi
bukan tidak mungkin untuk ditemukan!

Saya sangat kagum (sebenarnya seeh lebih dari kagum) sekali dengan
ketegasan Kang Ahmadinejad, presiden Iran sekarang, yang tetap
mempertahankan pilihan negaranya untuk tetap memproduksi/pembuatan
nuklir meskipun mendapatkan tekanan, kecaman, ancaman dari negara2
sekutu.
lalu...
saya kok jadi heran, aneh. kenapa Iran mendapatkan ketidakadilan
seperti ini?
Apa yang salah dengan keputusan Iran untuk memproduksi nuklir?
kenapa hanya iran yang dilarang membuat nuklir?
lalu kalo keadaan ketidakadilan seperti ini (pelarangan pembuatan
nuklir oleh PBB-amerika-,a-nya hurup kecil) terus berlanjut saya
khawatirkan kedamaian dunia tidak akan pernah terjadi dan peperangan
bukan peperangan tepatnya penghancuran negara2 Islam akan terus
berlanjut.

mengenai bagaimana kedamaian akan tercapai saya jadi ingat
Penguasa romawi Julius Caesar yang pernah ngomong:
"Civis pacemparebelum" (bukan mantranya harpott y) mungkin Anda udah
tahu apa artinya?
iya. artinya kedamaian akan terjadi jika para pihak siap untuk
berperang.

bila dipikir2 ternyata benar juga y! misalkan Anda musuhan (musuh
sungguhan y) dengan saya.
saya punya pedang dan Anda punya pedang. saya ga akan nyerang Anda
(mungkin). tapi klo Anda punya pisau dapur terus saya punya pistol
saya dor! Anda (hihihi).

begitu juga dengan
negara-negara yang mempunyai nuklir gak pernah mereka berperang,
kita lihat amerika, Rusia. g pernah berperang. meskipun kedua-dunya
menganut ideolog yang bersebrangan. dua-duanya juga m'punyai
kepentingan yang mungkin berbeda tapi mereka g mau berperang.
meskipun sesungguhnya moncong-moncong nuklir saling beradu. mengarah.
siap perang. tapi toh tetep az g mau perang. damai.
karena mereka tahu dan yakin ketika mereka Rusia atau amerika (tetep a
-nya kecil) mau menghancurkan musuhnya mau ga mau pasti negaranya
juga akan hancur.
itu fakta.

trus kita lihat masalah Palestina dan israel (ini juga i-nya kecil.
israel punya nuklir, Palestina nggak? makanya israel merasa menang.
dan terus-terusan nyerang Palestina. coba deh sama-sama punya nuklir.
g bakalan berani tuh israel.
Mon May 1, 2006 9:55 pm

muslim negarawan (MN) atau muslim Politisi (MP)?

sudah beberapa pekan ini, kata "muslim negarawan" sudah sering
terdengar pada setiap perbincangan-perbincangan para "kammi-mania" di
markaz-markaznya.

ini memang wajar dan sangat wajar bila "muslim negarawan"
menjadi
buah bibir karena katanya arah gerak KAMMI emang menuju kearah sana
(muslim negarawan). sehingga para kammi-mania harus perlu
memperbincangkan dan memperjelas apa arti dari muslim negarawan atau
hanya sekedar ikut nimbrung dan memperburam arti muslim negarawan
hihihi.


visi yang sangat besar yang terkandung dari kata muslim negarawan.
paling tidak ada 4 perbedaan yang membedakan antara muslim negarawan
dan muslim politisi.
negarawan dan politisi sebenarnya bukan hanya sekedar gelar atau
kategori para pelaku politik saja. akan tetapi menyangkut paradigma
dan cara berpikir yang mengarahkan perilaku seseorang.
seperti menurut JF Clarke, seorang politisi hanya memikirkan pemilihan
yang akan datang, sedangkan negarawan memikirkan generasi yang akan
datang.
00 (MP) berorintasi jangka pendek. karena menggunakan paradigma
politik maka dalam pelaksanaanny dijalankan atas dasar kepentingan. o/
karena itu kualitas dan keahlian tidak penting.
berbeda dgn (MN) berorientasi jangka panjang dengan menggunakan
paradigma sumber daya manusia (SDM). maka dalam pelaksanaan dijalankan
atas dasar kompetensi.
_______________________________________________________________
perbedaan lain adalah fokus perhatiannya.
menurut Harold D. laswell, politik di rumuskan dengan 3W+1H yaitu Who
get's what, whwn and how (siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana)jadi
yang terpenting bagi MP adalah apa yang akan didapatkan. so, idealisme
tidak penting klo dengan mempertahankannya tidak akan mendapatkan
apa2.
berbeda dengan esensi paradigma SDM justru ada di dua kata tanya lain
yaitu 2W: why dan where. pertanyaan why adalah persoalan dan tujuan
dan motivasi (bahasa kerenya, niat-lah) dalam melakukan suatu
tindakan, makanya idealisme penting bgt. dan kata where (kemana?)
menunjukan pertanyaan tentang VIsi, akan dibawa kemana gerakAN ini?
jadi setiap tindakan didasari pada pencapain visi.
____________________________________________________________________
perbedaan selanjutnya adalah pada penerapan nilai-nilai. para (MP)
akan dilandasi nilai-nilai korupsi, kolusi dan Neptisme (KKN). ini
karena kecintaan akan kekuasaan.
sedangkan MN setiap tindakannya akan berdasarkan nilai-nilai universal
(islam) yang luhur. yang didasarkan pada integritas diri dan
kompetensi.
____________________________________________________________________
hal terakhir yang membedakan adalah pencarian hasil/keuntungan.
para MP akan menerapkan prinsip ekonomi kapitalis dalam menjalankan
pekerjaanny yaitu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya.
hal ini akan amat berbeda dengan para MN yang menganut konsep SDM.
yang dicari bukan hasil semata tetapi juga mengembangkan SDM-nya.
____________________________________________________________________

adanya perbedaan yang mendasar pada MN dan MP maka perlu adanya
langkah-langkan dan upaya agar para (anggota)kadernya dpt menuju MN.
jgn sampai menjadi perbincangan saja tanpa adanya upaya mewujudkanny.
apabila ini dibiarkan terus menerus para anggota mungkin saja akan
menuju MP!
yang berarti arah gerak MN hanya isapan jempol saza! (masih bayi kali
y?)
atau jangan2 kammi emang sudah menerapkan prinsip2 MP!
hanya saja dengan bumbu pemanis MN! tapi dalamnya MP!
kan siapa yang tahu!?
Sun Apr 23, 2006 3:36 pm

menuju SO!

___________________________________________
besarny sebuah organisasi ternyata bukan terletak pada usia organisasi
tersebut, tapi kepada seberapa besar kekuatan dan semangat para
Anggota ny(kader) organisasi tersebut untuk terus bergerak dan
melakukan perubahan.
(klo anda setuju dengan pernyataan tersebut, lanjutkan bacanya!)

pun bergerakny suatu organisasi tdak hanya pada tangan seorang ketum
(jenderal), dukungan dari para prajurit n "pembantu"-nyalah yang
akan sangat menentukan pergerakan itu menuju kemenangan.

lalu...
bagaimana sebuah "marga" dapat bergerak dan berubah apabila para
"keluarga-keluarga" marga tersebut hanya punya rasa memiliki (sense of
belonging).
sense of belonging (SB), memang sangat perlu untuk mengawali sebuah
"marga" akan tetapi rasa memiliki saja ternyata tidak cukup untuk
menjadikan sebuah marga menjadi "dinasti" yg besar.
perlu dari itu. dan dari lebih dari SB adalah sense of Ownership (SO).

apabila SB itu hanya rasa memiliki yang bersifat pasif, maka tidak
begitu dengan SO. SO adalah rasa memiliki yang bersifat aktif, yang
diwujudkan dalam bentuk inisiatif, keberanian untuk mengambil tanggung
jawab dan resiko serta keinginan untuk terus berbagi. serta yang
paling "beda" dari SO adalah adanya keterikatan yg bukan hanya sekedar
fisik tapi ada "keterikatan emosional" dan "batin" disana.
maka loyalitas-lah hasilnya.
pengorbananlah jalanya.
percaya akan kemenangan awalnya.

begitulah akhirnya sebuah "taiko" berdiri.
menjadi tonggak sebuah zaman keemasan.

lalu bagaimana dengan KAMMI?
Sat Apr 22, 2006 6:28 am

berjuang

Keadilan di alam
Boleh dilihat, boleh ditunggu
Keadilan di masyarakat
Harus dijaga tanpa ragu
Keadilan di masyarakat
Tidak datang dari langit
Harus dibina dengan keringat
Harus dicapai walaupun sulit
Rendra


Apakah keadilan akan tegak jika orang-orang yang mengusungnya
segelintir orang!?
Apakah kebenaran kan hadir bila pembelanya hanya beberapa orang!?

Jumlah! Seharusnya tak ada masalah dalam menegakkan kebenaran. Jumlah
seharusnya bukan hambatan untuk meraih keadilan! Bagaimana kisah
perang badar telah mengajarkan kita, memberi tahu kita akan makna
kemenangan.
Bagaimana sejarah pasukan thariq bin ziyad pembebas Andalusia
menceritakan kepada kita bahwa keimananlah yang memenangkan
pertarungan bukan jumlah pasukan.

Tapi sekarang!? Jumlah benar-benar seperti menjadi kunci keberhasilan
meraih kemenangan.
Jumlah; sebuah harga mati untuk membela kebenaran.

Lima orang tidak cukup untuk menggetarkan keangkuhan penguasa
suara lima orang ternyata masih mengambang
suaranya hilang...tak berbekas.

Semoga saja untuk mereka tidak lelah mengatakan kebenaran walaupun
dianggap angin lalu. Semoga masih bisa berdiri untuk terus berperang
pada setiap ketidakadilan dan berteriak pada setiap penindasan.
Qv4gt8njo4tbrvuilui'mvo4tunatttttp9 IL,p'
a 4y8o9p8q57 o 8p9i 67 7aii a67; 0808 azli rnkry ku
a49 a8 47 yir il bsu mvnyvm;vz.m bu bynyin zy i:S489
$%&^59


Untuk 5 Anggota Dewan yang pemberani.
Yang berani berkata: Tidak!
Yang berani berdiri ditengah cacian
Berdiri menghadang tiran
bagi kita liburan adalah waktu yang ditunggu2. waktu yang
menyenangkan, waktu untuk beristirahat dari kerja2 yang sepertinya
tak ada habisnya. saat untuk mengendapkan pengalaman-pengalaman
ketika belajar. mungkin titik untuk berkontemplasi dalam menentukan
rencana jalan hidup selanjutnya.

berbeda dengan Haryy potter, liburan adalah saat-saat menyiksa
baginya. liburan adalah mimpi buruk kedua setelah bertarung dengan
Voldemort.
banyak hal yang menyebabkan harry membenci saat-saat liburan. banyak
alasan yang membuat liburan adalah waktu yang tidak menyenangkan
baginya. di saat liburan tiba yang menyebabkan harry sedih adalah
harus berpisah dari komunitasnya (penyihir) di hogwarts dan harus
meninggalakan teman-teman terbaiknya di Gryfindor (Ron dan Hermione).
di sisi lain Harry harus kembali ke dunia muggle dimana ia tidak bisa
menggunakan keahliannya bermain sihir. dan saya pikir kekecewaan
terbesar Harry di saat liburan adalah Ia harus kembali kerumah
bibinya (Mr n Mrs Dursley) dan harus mengahabiskan waktu liburannya
dengan gangguan si gendut Dudley.
dan yang menambah kekecewaan lagi adalah Dumbledoor (kepala sekolah
Hogwarts) tetap mengharuskan Harry tinggal dirumah bibinya saat
liburan walaupun ia tahu haryy tidak suka akan hal itu.

namun ternyata dari segala kebencian harry untuk menghabiskan liburan
di rumah bibinya sangat tidak beralasan. ternyta hanya dirumah
bibinyalah harry bisa terlindung dari kekuatan sihir jahat voldemort
yang ingin membunuhnya. hanya di rumah keluargany harry akan aman.
hanya di rumah keluargany harry akan tentram dan terbentengi.

kisah diatas emang hanya sedikit jalan cerita dari sebuah Novel.
cerita fiksi yang jauh dari kenyataan.
namun...
ternyata.. di sinipun..
saat dirumahlah kita akan merasa aman dan tentram. aman dari
kekurangan makanan dan tentram dari tidak adanya uang (hihi..).
saat dirumah kita akan ada yang melindungi. akan ada orang yang
menyediakan waktunya hanya untuk mendengarkan segala keluh kesah
kita. akan ada orang yang akan menampung tumpahan kelelahan dan
kekesalan kita.
dirumahlah kita akan bertemu dengan seseorang yang setiap hari setiap
jam selalu mendo'akan kita.
akan ada orang yang sedia melindungi kita dari kejahatan siapapun.
seperti kerelaan Ibunya Harry Potter untuk mati demi menyelamatkan
nyawa Harry potter dari kekuatan sihir Voldemort.
dan ternyata kekutan cinta kasih seorang ibu mampu membalikkan semua
sihir jahat kepada pemiliknya.

takkan kusia-siakan liburan ini
sebelum liburan menjadi bencana

Menggemgam Waktu

Manusia sudah menerima hukuman mati, tanpa mengetahui hukuman ini
akan dilaksanakan. Sebagai makhluk terkutuk dan dalam keadaan
menunggu manusia tidak mempunyai pilihan lain kecuali berbuat baik.
Victor Hugo

Aneh!
Begitu komentar mereka tentang salah satu kesukaanku menonton film
yang bertemakan tentang ruang dan waktu. Diantaranya film Quantum
Leap, Time Mechine, Slider, Back to The Future, Mirror, Inuyasha,
Lorong Waktu, dan beberapa seri MIB. kesukaan tersebut mungkin karena
menganggap waktu sebagai misteri.
saking penuh misterinya waktu bahkan JK Rowling pun tergoda untuk
menggunakan "waktu" sebagai kunci dari cerita novelnya (harrpott Vol.
3). bahkan dalam novel Impian-impian Einstein (Einstein Dream's)
konsep waktu begitu absurd. adikodrati!

Dalam film-film tersebut dikisahkan betapa kacaunya konsep tentang
ruang dan waktu. Betapa liarnya imajinasi-imajinasi tentang ruang dan
waktu. Di alam ini teori-teori Newtonian tentang waktu sudah tidak
berlaku.

Diceritakan di film-film tersebut bahwasanya ada dunia lain selain
dunia yang kita jalani sekarang. Ada ruang lain yang juga ditempati
manusia. ada waktu lain yang juga berjalan. Dan tokoh-tokoh film ini
bisa dengan mudahnya memasuki dunia-dunia yang berbeda. Menerobos
kedalam ruang dan waktu yang lain.
Begitu mudahnya dalam film-film tersebut merubah konsepsi tentang
waktu. Namun pada kenyataanya waktu tidak bisa dikendalikan. Ia
berjalan terus tanpa pernah lelah untuk berhenti sejenak.
Ia bergerak dan tak akan melangkah mundur. Itulah mungkin
keistimewaan waktu.
Dari karakter waktu tersebut setiap orang berbeda pandangan mengenai
waktu. Orang barat bilang waktu adalah uang sedangkan pepatah arab
menyatakan waktu adalah pedang bila tak pandai menggunakan ia akan
membunuh dirimu sendiri.

Salah satu Paradigma tentang waktu adalah waktu yang kita miliki atau
waktu kita hidup. Dikisahkan dalam novel Hari Terakhir Seorang
Terpidana Mati seorang pemuda yang masih gagah dan pemberani harus
menjalani hari2 terakhirnya di penjara sambil menunggu waktu eksekusi
mati. Dalam penantian hukuman mati Ia berpikir bahwa ia harus
berbuat baik. Bahwa ia harus melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Jangan sampai hari2 tereakhirnya menjadi sia-sia.
Kemudian ia berencana akan mengisi hari-hari terakhirnya dengan
menulis. Menghabiskan waktu sisanya dengan menceritakan perjalanan
hidupnya samapai hari itu tiba. Namun keraguan datang. Ragu akan
manfaat dari pekerjaan menulisnya. ia panik kenapa harus mati secepat
itu.

mungkin ada akibat dari "kita" (komsat) mengetahui kapan hari
terakhir itu datang. kapan umur kita masih hidup didunia.
ada dua kemungkinan. kita membuat rencana sematang-matangnya
perjalanan sisa hidup kita dan banyak melakukan hal bermanfaat.
atau panik dan salah mengambil keputusan!

tema No3

Aku (sebenarnya) tidak terlalu bermasalah dengan berbagai bentuk
hiburan yang disajikan oleh pertelevisian kita, mungkin karena
jarang nonton tv –alasannya karena keadaan mediany serta kesempatan
duduk menikmati kotak hitam tersebut- sehingga tak banyak dampak
yang kuterima, maka sifat apatis cenderung ku pilih. Namun ketika
melihat dunia sekitar kita, mengenali keadaan lingkungan kita.
dimana duduk di depan televisi adalah sebuah ritual yang tak boleh
ditinggalkan dalam setiap harinya untuk menikmati sinetron, film,
kuis dan tentu saja gosip. Mungkin kita akan berpikir ulang mengenai
dunia hiburan dalam kotak hitam kita ini.

Dalam penayangan sinetron, dulu kita menontonya memerlukan emosi
yang cukup tinggi untuk pengaturan frekuensi tangisan, kita dibuat
berdebar dengan tokoh si bintang apakah akan mendapatkan apa yang
diinginkannya setelah melewati banyak rintangan. Kemudian genre
sinetron kita bergeser ke kisah kasih para pemuda. Imbasan dari
boomingnya F4. (saat itu F4 menjadi sangat populer di Indonesia,
menjadi sebuah counter dari hegemoni budaya barat, dan dulu sempat
terpikir F4 telah banyak merubah pandangan generasi muda (terutama
para cewek) mengenai sebuah `ketampanan' yang tidak lagi harus
berambut pirang, dan bermata biru begitupun dalam style …)
Dan sekarang sinetron kita beralih ke kisah-kisah religius `yang
agak religius' dengan –biasanya- diakhir cerita tokoh antagonis mati
dengan sagat mengenaskan.
Saya memang tidak terlalu mengerti apakah memang sebuah tontonan,
baik yang dilihat maupun yang dibaca, dapat merubah mental
seseorang. Dapat menggeser prilaku seseorang.
Namun kita dapat melihat para pembangun Amerika sekarang adalah yang
dulunya baca komik Spiderman, Captain Amerika, Superman dan berbagai
tontonan lain dengan berbagai kekuatan masing-masing. Sekarang pun
Amerika dalam setiap film yang di produksi hampir selalu menanamkan
ideologi nasionalisme yang tinggi pada film-filmnya.
Jepang, sama saja, bagaimana tim sepakbola Jepang lolos ke final
piala dunia karena para pemainnya dulu baca komik Capten Tsubatsa.
Begitupun dengan para manajer di Jepang adalah mereka yang membaca
kisah-kisah heroik seperti taiko, dan pendekar samurai tak
terkalahkan musashi. China tak jauh beda.
Lalu bagaimana dengan tontonan di Indonesia? Tentu saja Saya tak
ingin membahas semuanya.
Banyak memang perubahan dari perjalanan dunia hiburan di
pertelevisian kita. Namun, yang sangat disayangkan lagi adalah
perubahan dari genre program quiz. ]
Masih ingat kuis-kuis dulu yang ditunggu oleh penduduk sekeluarga.
Menunggu Dede Yusuf muncul untuk membuka kuis tak tik boom. Menunggu
bung kepra membawakan acara Aksara bermakna dan berbagai kuis lain
karya Ani Sumadi (AS) tak ada lagi sekarang kuis seperti Galileo, Lg
prima…dll.
Bila kita jeli, kuis tersebut akan melibatkan pengetahuan para
pemain dan semua yang melibatkan ke-intelektual-an, kerja keras.
Lalu kita lihat kuis-kuis sekarang. Sekarang kuis apapun itu yang
full entertaint. Lebih Mengandalkan keberuntungan, dan ada taruhan
disana.
Seharusnya saya tidak usah terlalu kecewa dengan perubahan tersebut
karena kita tahu semua bahwa dalam setiap media ada kapital yang
bermain. Yang kadang logika yang dipakai adalah logika2 uyang kadang
tidak bisa menjangkaunya atau tidak kita terima!
Dan saya amati banyak orang tidak tahu (termasuk saya) bagaimana
sebenarnya hukum kuis seperti itu. Mungkin karena tidak dapat
informasi atau memang belum ada fatwa dari yang berwenang.
Lalu….
Akan seperti apakah nantinya seorang anak (adek saya juga sering
nonton dan kadang2 kkanya jg) yang hampir tiap hari menonton kuis
super deal 2 milyar, atau kuis lain yang menyediakan hadiah gila-
gilaan dengan cara yang gampang. Mental seperti apa yang sedang di
tanam? Aiiihhh, aihhh…. Kuis?
Coba kalo quis di kuliah juga berubah…?

lihat keluar sana kawan!

Oleh Bambang Trismawan*
-dengan hurup kecil- * selain sedang PKL penulis juga berprofesi
sebagai pengamat fenomena budaya (hihihi..)

theme 1 (untuk cordova)

Beberapa pilihan tema
"tentang majalah yang akan tebit"

(ide-ide ini masih premature, tanpa didukung dengan data yang jelas
dan bisa dipertanggung jawabkan, maklum warnet di Sukabumi mahal)

SEBERAPA HIJAU IDE ANDA?
(saat merpati akan menjadi sebuah mitos)
ide ini akan muncul ketika kita nonton film "the beach" Leonardo di
caprio. Dalam the beach kita akan menemukan kisah Manusia yang pada
akhirnya menemukan sebuah titik jenuh akan budaya hedonies.
Bagaimana sekelompok pemuda pemuja kehidupan malam akhirnya
merindukan kehidupan `garden of eden'. Merindukan kehidupan dengan
ekologi yang alami. Namun berakhir dengan tragis.
Di kota kota dengan denyut kehidupan malam yang tinggi atau
dikota manapun yang berkembang memungkinkan kehidupan dengan ruang-
ruang alami hijau akan segera lenyap. Di kota-kota seperti ini lahan-
lahan untuk menemukan warna hijau alami atau kicau burung di alam
akan beralih menjadi gedung-gedung supermarket yamg menjulang.
Nantinya Garden of eden mungkin hanya akan ditemukan dalam kisah-
kisah dongeng yang diceritakan sebagai pengantar anak tidur. Garden
of eden hanya sebagai fosil yang kaku yang menyatakan dulu aku
pernah ada. Menemukan garden of eden akan menjadi mimpi disiang hari
bolong yang tak pernah menjadi kenyataan.
"Jasmerah" Jangan sekali-kali melupakan sejarah begitu kata
Soekarno dalam pidatonya. Sejarah adalah tempat kita menimba ilmu.
Sejarah adalah peta petunjuk agar kita jangan tersesat.jangan
sampai mengulangi kesalahan yang sama. bukankah Dengan melihat masa
lalu kita bisa mendapatkan gambaran apa yang hilang saat ini. Tapi
seringkali ke-egoisan kita atau akibat ketidaktahuan kita. Ataupun
sikap masa bodoh kita justru mempercepat proses pemusnahan garden of
eden.
hilangnya harapan dan mimpi
keruwetan di Malang mungkin belum separah seperti yang di
film the beach. Tapi bila kita diam. Lalu hanya menunggu seorang
penolong yang tak akan datang, tanpa berbuat sesuatu, hampir
dipastikan tak ada lagi tanah kosong. Takkan ada lgi ruang kosong
tempat anak-anak main petak umpet. Atau bermain galah. Dan akhirnya
akan datang ketika Merpati hanya sebuah mitos.
Dan fenomena2 seperti ini tidak hanya terjadi di Malang. Hanpir
diseluruh negeri. Bahkan si semua negara yang tidak punya imun
terhadap globalisasi.
Di Indonesia penghabisan lahan hijau ini dipercepat dengan hutan
yang dibakar.
Fiuhh…! Indonesia-indonesia… .?
……………………..
di atas hanya sebuah prolog.
Dimana sepertinya kepedulian kita akan lingkungan (terutama kasus2
pencaplokan tanah di Malang) semakin rendah. Kemudian kita menjadi
enggan untuk berteriak! Kerinduan kita akan slogan back to nature
yang pernah nge-trend menjadi noncent!
Seharusnya sebagai mahsiswa banyak cara yang dilakukan untuk menjaga
keseimbangan ekologis. Tanpa harus memberatkan/ membebankan itu semua
pada teman kita yang memang study pd fakultas tertentu. Saya pikir
semua punya kewajiban itu. Kewajiban sebagai manusia. Kewajiban
sebagai mahasiswa.

Dan sebagai mahasiswa harusnya kita lebih faham dengan semua
aktifitas kita seharusnya sama sekali tidak membahayakan kerusakan
ekologis. Bahkan (mungkin pada level tertentu) dengan ilmunya yang
beragam mahasiswa bisa menularkan kepada orang lain untuk
mengkampanyekan penyadaran akan keseimbangan ekologis yang merujuk
pada keselarasan lingkungan.
Penyadaran akan pentingnya keselarasan tata ruang wilayah kota yang
tidak merusak lingkungan harus terus dilakukan. Begitupun dalam
aspek hukum.

Kita sangat sadar bahwa masalah keseimbangan ekologi tidak akan
pernah terselesaikan dengan mudah jika dibenturkan dengan hasil
budaya manusia. Akan tetapi sebagai mahasiswa apa yang kita
aktualkan sebaiknya merupakan dedikasi positif kita dan keterlibatan
terhadap perkembangan zaman. Apalagi sebagai muslim minimal kita
harus bersikap terhadap setiap permasalahan yang ada. Dan
selanjutnya tingkat keimananlah yang membedakan tindakan
selanjutnya. Minimal kita dapat menemukan presepsi yang ideal.
Kita harus berpkir, bertindak sebelum semuanya tidak bisa lagi
diselamatkan. Ataukah kita hanya akan lebih menunjukkan sikap apatis
dan bersiap-siap menuju kehancuran dan biarkan hidup berlalu.

catatan semua rubrik
adalah turunan dari tema besar

cordova (theme 2)

Pilihan kedua yang ingin saya utarakan sebenarnya sama saja dengan
ide pertama. Berkaitan dengan budaya urban yang glamour turunan dari
kapitalisme.
Saya tak ingin terlalu banyak berwacana. (langsung saja…)


Pernahkah kita melihat sebuah billboard besar di samping jalan. Atau
papan advertensi yang mencolok mata. Atau apapun itu sebagai bentuk
media komunikasi produsen dengan konsumen?
Lalu ketika melihat hal tersebut pernahkah berpikir kenapa media
produk ini dipasang disini tidak di ujung jalan sana. Kenapa produk
yang lain begitu besar sedangkan yang lain tampak apa adanya?
Kenapa lampu untuk papan advertensi ini lebih terang sedangkan tak
jauh dari sana hanya mengandalkan cahaya bulan?
Tentu saja jawabannya kapital. Semakin besar kapital semakin bagus
dan semakin besar bentuk sebuah komunikasi tersebut. Kapital-lah
yang menegosasikan bentuk ruang dan ukuran. Dan menjelaskan yang
besar (kuat) lah yang menang. Jadi kalau anda menginginkan sebuah
billboard yang memampang produk pecel Madiun sepertinya akan menjadi
sebuah romantisme yang

Sebuah kota yang berkembang dengan jalan-jalan dengan volume
kendaraan meningkat pasti akan menjadi potensi pasar baru.
Pengertian pasar disini bukan lagi tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi perrtukaran barang. Tapi lebih
sebagai informasi tersedianya barang ataupun jasa.

Yang menjadi ganjalan saya adalah:
Dimana sebenarnya wilayah-wilayah bentuk promosi tersebut boleh
terpasang.
Bila melihat kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan mungkin
Surabaya (Sukabumi juga…?) maka kita lihat betapa semrawutnya
keberadaan bentuk komunikasi tersebut.
Di jembatan layang, jembatan penyebrangan, pertigaan dan perempatan
jalan berjubel bentuk media seperti itu. Semua dengan gayanya masing-
masing mencoba untuk berteriak. Mulai dari yang `ngejreng' menusuk
perhatian samapai dengan Tak peduli orang memperhatikan atau tidak.
Tak peduli volume mobil yang lewat jalan tersebut.
Sama saja dengan baliho, poster yang berukuran lebih kecil yang
terikat atau terpasang dipohon, di tiang listrik di angkot mereka
pun dengan kekuatannya sama-sama mencoba untuk berteriak. Dan tentu
saja kesemrawutan ini Menghadirkan panorama tambahan yang semakin
sumpek.
Tentu ada alasan bentuk komunikasi tersebut di pasang, dan
tentu saja lagi semua punya kultur untuk menjawab pertanyaan
tersebut. Kultur pengusaha, kultur konsumen, kultur percetakan,
kuture jasa advertisi, pemerintah akan berbeda dalam memaknai gejala
tersebut. Tapi lagi-lagi yang menjadi pertanyaan dimana sebenarnya
ruang untuk media tersebut. Apakah ruang pendidikan sekolah atau
kampuspun bisa menjadi media komunikasi tersebut.
Ataukah ruang-ruang publik (sarana untuk umum) seperti halto (tempat
pemberhentian angkot hhihi..), lapangan olah raga, badan bus kota
(damri) tiang listrik adalah memang wilayahnya.
Satu lagi fenomena yang menarik adalah adanya sebuah sistem
yang baru lahir. Atau munkin masih berupa janin. Dimana bentuk-
bentuk komunikasi iklan sudah memasuki wilayah-wilayah pribadi. Ada
rumah yang full dengan bercat dengan corak merk rokok.. dan yang
lebih hebat lagi, media ini mulai memasuku teritori individu. Yaitu
Ketika konsumen bergeser fungsinya dijadikan pekerja untuk
memasarkan sebuah produk..
Makanya jangan bangga (apalagi sombong…) ketika anda memakai kaos
bertulis billabong dengan hurup besar di dada. Atau t-shirt dengan
bertulis merk tertentu yang mencolok. Jangan gumbira ketika
menenteng dus Mc Donald atau pizza hut. sebenarnya pada saat itulah
Anda sedang menjadi pekerja produk tersebut.

Lagi-lagi kita biasanaya tidak berdaya ketika berhadapan dengan
kapital. yang menciptakan hukumnya sendiri dalam kota. Hukum yang
besar (kuat) adalah yang menang. pemasangan billboard, poster di
sembarang tempat tanpa sebuah perencanaan yang akan menenangkan
mata. Kapan keteraturan pemasangan bentuk media ini, yang akan
menambah keindahan panorama kota,bisa hadir?.
Bagi seorang pecinta keteraturan pasti akan bermasalah
dengan keadaan tersebut dan tak akan tinggal diam. Karena bila
membiarkan hal tersebut berarti membiarkan kota kta menjadi
belantara reklame.

MUDS (Cordova)

Membuat media yang mengesankan bagi semua orang adalah pekerjaan
yang gampang-gampang susah atau sebaliknya susah-susah gampang.
Gampang karena emang bisa dibuat dan di edarkan tapi susah- dalam
hal pembuatan… (sangat subyektif emang! Dan berputar2)

so, Bagaimana dengan cordova?
Cordova; banyak yang terlintas dalam pikiran mengenai majalah
cordova yang akan terbit di bulan ini, baik tema ataupun isi. Atau
apapun itu yang akan terkait dalam pusaran arus cordova.

Yang pertama yang mengusik sosok cordova adalah mengenai kepribadian
atau identitasnya sebagai sebuah majalah. Hal ini menurutku akan
berkaitan dengan siapa sebenarnya target pasar yang akan kita bidik.
Karena ini akan menentukan diterima atau ditolaknya sebuah produk;
kesesuaian antara produsen dengan konsumen menjadi hal yang penting.
Gimana cara memunculkan sebuah kepribadian yang dominan bila
waktu membentuk kepribadian hanya seumur jagung?
Bagaimana cara menentukan sesuai atau tidaknya isi majalah cdv
dengan harapan atau keinginan pembaca Pabila tak ada data yang
mendukung sama sekali?
== dan saya pun sadar bahwa kerang tak akan ber-mutiara sebelum
cukup umurnya. Padi takkan menguning sebelum waktunya. Tapi selalu
saja ada cara untuk `mempercepat padi menguning'.
Sangat sulit emang, tapi ada rumus sederhana untuk menjawab itu
semua. Ada formula untuk memecahkan masalah tersebut. Dan ada
deduksi dari masalah tersebut yang mungkin bisa menyelesaikan
persoalan.
Yaitu untuk mengetahui siapa "kita" adalah dengan menentukan siapa
yang bukan kita (diadaptasi dari sebuah novel… yg lupa judulnya). -
Kita adalah semua objek yang terkena dampak dari arus pusaran
cordova tentu saja dengan berbagai tingkat akibat yang
ditimbulkannya- .
Masih ingat zaman-zamannya reformasi. Dimana semua elemen
mahasiswa dari yang paling kanan notok sampai kiri mentok, dari yang
kanan agak tengah sampai kiri geser tengah, semua menjadi satu
sebagai sebuah kekuatan mahasiswa yang bisa menurunkan sebuah rezim.
Saat itu semua meng-identifikasika n diri bukan dengan
logika ego "ini saya" tapi "itu musuh saya sebenarnya". Maka semua
berteriak dengan teriakannya masing-masing. Dengan ke khas an
suaranya sendiri-sendiri. Namun tetap dalam satu koor. Suara
mahasiswa. Penentang rezim.
Bisa dikatakan saat itu yang menyatukan semua aktifis pergerakan
mahasiswa yang berlainan ideologi adalah adanya musuh bersama:
Sorharto. Yang ada dalam benak hanya bagaimana cara mengakhiri
sebuah kekuatan rezim yang berurat akar dengan pemegang kekuatannya
adalah Soerharto. Itu saja. Sepertinya simple.
Maka dari contoh kasus diatas saya bisa memeras esensial
dari sebuah peristiwa itu, agar bisa dalam waktu singkat bisa
diterima target pasar kita maka kita serang musuh-musuh kita.
Lalu pertanyaan selanjutnya, sekarang ini di zaman yang kran
demokrasi mulai dibuka. siapa sebenarnya yang menjadi musuh kita?
pertanyaan yang sederhana namun membutuhkan jawaban yang pelik. Bagi
KAMMI jawabannya adalah jelas "kedholiman" namun penjelesan dan
turunan kedholiman itu membutuhkan kertas ber rim-rim agar menjadi
sebuah bentuk real dalam keseharian.
"Ah… itu mah gampang saja", mungkin kita akan menjawab kedholiman=
menempatkan sesuatu tudak pada tempatnya. Masalahnya, penjelasan
rinci penempatan itu akan menghabiskan buku yang ber puluh-puluh
jilid dengan ketebalan satu jilid=fatwa2 kontemporer edisi legkap.
(Kebayang ga tuh!)
kita balik lagi kejalan yang benar. Saya tidak ingin memusingkan
Anda dengan argumen2 tidak membangun seperti itu tentunya
.
Seorang teman dalam sebuah acara seminar tentang kelembagaan
mahasiswa (tentu saja teman imajinasi) pernah mengatakan saat ini
disaat para mahasiswa kehilangan taring ke kritisannya. Saat
mahasiswa mulai acuh dengan ketimpangan sosial. Ketika mahasiswa
lebih senang menghabiskan waktunya dengan tidur. Saat mahasiswa
lebih tenang menghabiskan harinya dengan membaca Al-Qur'an di
masjid. Atau lebih sibuk dengan ingin memperlihatkan penampilan
yang "apa adanya". Saat hanya bergelut di ruang praktikum Ataupun
sangat sibuk dengan studinya sampai tidak tahu keadaan di luar
dirinya, padahal seperti dalam x-files, "the truth is out there "
(emhh…yang ini masuk g y?) maka saat itulah jiwa mahasiwa sudah
mati.
Kemudian teman ini melanjutkan : saat ini, disaat mahasiswa sudah
terdikotomikan dengan "wilayah-wilayahnya " masing-masing, maka untuk
menyatukan peran-peran mahasiswa ini perlu dibutuhkan lagi sebuah
musuh baru. Musuh yang akan mengikis ke-egoan masing-masing. Musuh
mahasiswa saat ini adalah budaya hedonisme. Budaya konsumtif. Dan
segala kultur hasil reduksi kapitalisme. Dan kebebasan yang sebebas-
bebasnya. (bagiku ketika bicara kebebasan berarti kita telah
membentengi wilayah teritorial kita. Yang berarti mempersempit
kebebasan tersebut=taak ada kebebasan yang sebebas2nya) .
Kita hantam musuh-musuh kita. Tentu saja dengan martil buatan kita
sendiri.
Apabila sudah mengerti maksud dari tulisan di atas, saya punya
beberapa gagasan mengenai tema yang mungkin akan menjadi pilihan.
………………….
Ganti halaman

11 November 2006

Buku Tetamu

Halaman ini khusus saya buat memang untuk Anda. Siapaun Anda. Darimanapun anda berasal. Bagaimanapun rupa anda. Ganteng atau tidak ganteng (saya tidak bilang jelek lho…) cantik atau kuranng cantik. Silahkan nikmati halaman yang saya dedikasikan khusus buat Anda.
Anda yang dengan segala sadar membuka halaman ini, atau anda yang tidak sadar membukanya. Atau anda yang kesasar membuka halaman ini, silahkan nikmati sajian seadanya.
Yang ingin minu, kopi silahkan buat sendiri kopinya. Kopinya silahkan ambil di samping buku resep di laci kedua dari kiri nomer empat dari bawah lemari yang berkaca riben warna coklat tua.
Yang ingin es jeruk silahkan buat sendiri es jeruknya. Esnya ambil dikulkas. Nutrisarinya ambil di lemari kaca yang ada diujung dekat lemari tempat kopi. Pokoknya anda yang ingin istirahat silahkan istirhat. Yang ingin minum silahkan minum. Yang lapar silahkan makan seadanya…

Bagi Anda yang ingin gaya resmi, tempatnya di ujung sebelah kanan. Bagi yang ingin lesehan silahkanpakai ruangan yang sebelah kanan.

Ojo lali…ulah hilap…don’t forget…
Kalau berkenan silahkan tinggalkan jejak Anda di halaman ini. insya Allah saya akan kembali berkunjung ketempat anda dan kembali meninggalkan jejak. Bagi Anda yang ingin jadi tetangga saya silahkan hubungi dan saya akan link-kan blog anda ditempat saya. Bagi anda yang menjadi tetangga saya, saya akan rutin berkunjung ke blog anda dan meninggalkan jejak secara berkala.