31 March 2009

Minggu yang panjang


Minggu ini sepertinya akan jadi minggu yang panjang dan minggu yang sibuk.
Mulai dari Senin kemarin tanda-tandanya sudah mulai terasa. Kemarin, sepagian cuma dihabisin untuk mondar-mandir dari lab kimia, lab biologi, perpustakaan, Kopma, ruang baca fakultas, bank, pengajaran, tanpa hasil yang memuaskan. Siangnya pergi ke kota bentar, ke perpus kota lihat pameran foto. Sorenya saya masih menemukan diri terperangkap di fakultas.

Tadi pagi, saya kembali lagi ke lab biologi untuk mengurus surat bebas lab. (tapi ternyata belum selesai juga suratnya). Jadi moderator seminarnya teman untuk menggugurkan kewajiban dan syarat untuk sidang akhir. menunggu keluar nilai seminar yang tertahan, minta rekap nilai ke pengajaran, yang tenyata baru bisa besok saya ambil. Dan seperti biasa saya harus berusaha ngejar-ngejar dosen yang jadi kepala lab.

Dan besok?? Besok saya janjian sama Kajur tuk minta dosen penguji, syukur-syukur bisa langsung janjian ketemuan sama dosen pengujinya besok Kamisnya. Sebelumnya saya harus ketemu dosen pembingbing dulu tuk nentuin jadwal hari ujian. Nyelesaian surat bebas Lab yang masih kurang tujuh. Kamis nya pasti penuh. Mulai memfoto kopi skripsi buwat para penguji, dan tetek bengek surat lain. (bikin suaratnya sih gampang, tapi cari tandatangannya itu loh!!). Kamis malem ketemuan ama prof. Suryadi di rumahnya tuk minta wejangan. Jum’at coba ngurus TOEFL, lalu ketemu sama DR. Hardoko, yang emang Cuma hari Jum’at siang ajah beliau ngenger di Fakultas (yang mana orangnya saya ga tau). Emhh...

Begitu padat, begitu penuh, begitu prosedural, begitu detail. Hasilnya? Serba tergesa-gesa. Gurung-gusuh, ke-ping-pong dari satu prosedur ke prosedur lain. Kesasak-kesusuk dari satu janji ke janji selanjutnya. Ketarik-tarik dari komitment ke komitmen lain. Jadilah waktu terasa begitu singkat dan sedikit.
Mungkin karena grusa-grusu itu pula, siang tadi, pas secara gak sengaja ketemu teman yang udah luaama ga ketemu, yang ketemu kebetulan (wah ini kebetulan bgt!, kebetulan dan emang ga disengaja. Eh,..kebetulannya sekitar 85% dan sengajanya 13% lah), mau ngajak tuk duduk sebentar sambil minum kopi, sambil sharing pengalaman ajah, ga kesampaian. Huffhh.... (nyesel deh sekarang! jarang-jarang lo ketemu).

Tapi di sisi lain, ada bahagia tersisip karena banyak hal terlalui. Karena banyak hal baru teralami. Mungkin di sanalah juga letak salah satu seni dalam menjalani hidup. Bahwa hidup juga dilalui untuk melewati hal-hal detil, melalui nada yang bermacam-macam, dan tentunya untuk terus tanpa henti belajar mensyukuri kurangnya waktu untuk menyelesaikan tugas, dan waktu yang sudah terlalui. Karena ternyata begitu sedikit waktu yang kita punya dibandingkan kewajiban yang harus kita laksanakan. Dan perlahan mencoba belajar memasrahkan diri yang serba lemah dan tak sempurna ini kedalam lindungan Yang Maha Melindungi. Allah SWT.

No comments: