12 June 2007

bermain tradisional

Disaat tenaga sudah terkuras habis dan ketika tubuh tidak bisa lagi
diajak bekerja. maka berbaring di kasur dengan tak berdaya atau
duduk layu sambil memandang anak2 yang sedang bermain riang di depan
rumah sering menjadi pilihan.

Lalu waktu tiba saja ketika melihat anak2 kecil bermain, terpikir
kapan sebenarnya pandangan terhadap dunia sebagai tempat bermain yang
besar itu hilang?
Kapan tepatnya antusiasme yang meluap dan tak pernah habis dalam
menghadapi hari-hari ini mulai lenyap?
Kapan sebenarnya energi yang tanpa batas untuk aktifitas seharian full
itu tidak kita dapatkan lagi?
Kemana hilangnya karakter "scientist" untuk masuk daerah yang belum
pernah diinjak sama sekali , mencoba sesuatu hal yang baru,
bereksperimen dengan listrik, api (bahan berbahaya)?
Kemana lenyapnya keberanian untuk melompat ke sungai, memanjat pohon,
hujan-hujanan, kotor-kotoran dan kadang berantem (contoh yang g usah
di tiru)?

Pertanyaan itu datang ketika beberapa hari yang lalu secara periodik
melihat (dan Baru sadar) anak2 bermain permainan Tradisional depan
rumah (enggklak, atau entah apa namanya; melompat-lompat dengan satu
kaki di alas yang sudah di beri gambar garis tertentu …susah memang
jelasinnya!) tanpa beban dan penuh energi. Mungkin seperti ini
kehidupan semua kita pada saat kecil.

Walaupun sungguh miris ketika anak2 sekarang tidak tahu banyak tentang
permainan2 tradisional yang dulu mungkin dimainkan bapak ibunya waktu
kecil. Kian hari permainan tradisional semakin termarginalkan saja,
Mungkin akibat gempuran modernisme dengan game 2 individu yang melatih
jari tangan dan mungkin ditambah semakin sempitnya lahan untuk bermain
tradisional. Apalgi tuntutan dunia pendidikan sekarang untuk menjadi
seorang bocah yang berprestasi semu.

Sayang dan sungguh sayang ketika suatu nanti anak-anak kita tidak tahu
gimana caranya gambreng. Main congklak, bentengan, boy-boy-an, gatrik,
kucing kup, enggrang, dan masih banyak yang lupa-lupa ingat untuk saya
sebutkan. Untuk anak2 sekarang, Minjam kata-kata ulama mesir dulu...
begitu sedikit waktu yang kita punya sementara itu begitu banyak
permainan yang harus dicoba....

Lha terus apa hubungannya dengan pertanyaan diatas? Nyambung kah?
Entah nyambung pa ga tapi saya pikir mungkin akan da korelasi
permainan tradisional dengan lenyapnya antusiasme dan pertanyaan2 di
awal. ( klo nggak akan saya sambung-sambungkan saja).

Selamat hari pendidikan
Kapan pendidikan murah dan berkualitas?

No comments: