Malang yang Malang
Dan kita yang malang
Alam ini menjerit bukan karena hendak mati
Tapi karena tak ada yang peduli
Satu lagi sayatan tergores. Luka itu Bukan untuk kota Malang yang sudah sakit. Bukan pula untuk penduduk yang harus siap diracuni budaya Hedonisme dan kapitalisme. Atau pejalan kaki yang harus siap mengisap racun asap karbondioksida. Bukan pula untuk manusia yang siap tua dan stress karena kemacetan dijalan raya.
Luka itu bukan pula untuk tunas bunga yang harus berjuang tumbuh bersaing dengan berdirinya gedung yang angkuh. Bukan untuk pucuk-pucuk daun. Bukan untuk anak-anak burung yang masih disarang yang kicauannya akan bersaing dengan deru mesin.
Bukan!
Luka itu seharusnya untuk mereka yang selalu berteriak tentangkebenaran!
Yang lantang bersuara keadilan.
Yang menyayangilingkungan.
Pecinta satwa. Pejuan HAM.
Yang amal makruf nahi munkar.
Luka itu seharusnya lebih dalam dirasakan oleh mereka Mahasiswa:
Mahasiswa yang mengetahui bahaya kapitalisme dan hedonisme.
Mahasiswa yang belajar kacaunya akan ketimpangan social.
Yang sadar akan bahaya bencana alam
Yang mengerti pentingnya lahan terbuka hijau
Ia yang mengerti pentingnya kesehatan
Yang faham kenapa azab Allah akan turun
Kenapa diam!
(MOG) Malang Olympic Garden sudah berdiri
ampuni kami ya Allah.
Di malam yang dingin sedingin Gedung DPRD
Sebeku suara hati yang tak terucap
No comments:
Post a Comment