16 October 2006

kecerdasan

Sepertinya imajinasi memilih ruang-ruang yang unik untuk
didatangi. Mereka tak mengiginkan keberadaanya di sembarang tempat.
Dia ingin hadir ditempat-tempat istimewa.
Datangnya imajinasi dalam pikiran membutuhkan syarat agar imajinasi
bisa hidup disana dan kemudian berkembang dan lahir. Imajinasi
membutuhkan banyak jalan, jaringan, untuk dapat lari kesegalan arah.
Semakin banyak jalan disel-sel kelabu semakin banyak pintu untuk
imajinasi datang.

Semakin banyak jaringan sel-sel otak kita semakin banyak kemungkinan
untuk melahirkan ide. Satu sel otak terhubung dengan sel lain satu
gagasan lahir. Semakin banyak jaringan dalam sel kita semakin besar
kemungkinan untuk lahirnya imajinasi yang istimewa. Hanya tinggal
mempersiapkan untuk datangnya gagasan.
Disamping keharusan membuka gerbang-gerbang kecerdasan lain.
Mengoptimalkan segala kecerdasan yang ada agar tetap terbuka adalah
langkah mendatangkan imajinasi.

Tidak menghakimi dan mematikan imajinasi saat datang adalah
kebijaksanaan agar imajinasi hidup dan berkembang. Sering imajinasi
mati tanpa sempat lahir bahkan dalam sel-sel otak kita. Kita terlalu
takut dengan liarnya imajinasi. Kita terlalu cemas dengan
perkembangan imajinasi. Solusinya adalah kecerdasan. Kecerdasan akan
spiritual, emosional dan intelektual.


Kekokohan pemkiran yang mampu menopang beratnya imajinasi. Kekuatan
ideology yang sanggup menahan liarnya imajinasi ketika dia datang.
Dan kesemua itu dapat kita peroleh dari kematangan konsepsi kita akan
kehidupan. Makna kita akan dunia. Ideal-ideal kita akan orang lain.

No comments: