01 October 2007

Nggak seperti Rangga dan Sasuke

dulu lalu saya bilang bahwa sendirian itu cool. keren. malah dulu sering-sering nyaranin ke teman2 untuk berpisah-meyendiri tapi ko sekarang di saat satu-persatu teman saya mulai meninggalkan saya karena sudah berakhir masa studinya alias lulus saya ko jadi mengeong-ngeong kesepian. ga ada teman. pas nyaranin temen (aslinya bukan nyaranin tapi stengah maksa gituhh)untuk bareng-bareng saja lulusnya mereka menjawab : "lha salah sapa males-males, katanya dulu nge-pur..." ada lagi yang ngomong gini: "....makanya jangan ngurusin orang lain terus, pikirin tuh skripsinya.."

menjadi penyendiri yang teguh memegang prinsip hidup ditengah-tengah pasar ide emang seeh kelihatan keren. menjadi penyendiri berjuang melawan konformitas emang tampak hebat. contohnya aza si Rangga dalam AADC atau Sasuke di Naruto. kedua-duanya tampak cool dan keren abizzz... malah di salah satu poster Sasuke sampe bilang gini: cool, calm, colected, the boy want to be you, the girl want you, dll sampe-sampe lupa apa aza tulisannya. dan emang tampaknya semua kesan keren, berbahagia bersemayam di sosok para penyendiri.

tapi apakah benar untuk hidup yang bahagia dan biar tampak keren itu harus menyendiri?? film emang sering menipu kita dan membuat belokan jauh dengan kenyataan. bagiku yang merasakan (dan kini meyakini) bahwa cerita film benar2 jauh berbeda dengan alam kenyataan mulai berpikir bahwa untuk hidup bahagia tidak harus menampilkan diri sebagai seorang penyendiri.

justru malah ketika bertemu di alam nyata hidup bahagia adalah ketika kita bisa berbagi dengan orang lain. bisa meringankan beban pundak orang lain. hati merasa lapang jika telah memberikan sesuatu kepada orang lain...membagi waktu dengan yang liyan. mengulurkan tangan untuk membantu, mendengarkan untuk berbagi. hidup yang benar-benar hidup bukan hidup untuk diri sendiri tapi hidup untuk orang lain.

jadi inget apa yang dikatakan seseorang, yang kita miliki adalah apa yang kita berikan untuk orang lain. bukan yang kita simpan atau bukan yang kita makan.
nahhh lho...jadi kaya ke gampar bolak-balik tapi ga bisa melawan.
di saat berlomba-lomba untuk meraup benda yang banyak, diri ini sering lupa sama orang-orang disekitar untuk berbagi. untuk berbuat sesuatu buat mereka.

pantes aza dulu rosul pernah bilang. manusia terbaik adalah manusia yang paling banyak manfaatnya untuk orag lain. bukan untuk diri sendiri.

3 comments:

Anonymous said...

tergantung situasi... ada saatnya memang enak menjadi penyendiri. Tapi kesendirian itu bukan untuk terlihat cool, keren dsb melainkan kita enjoy dengan kesendirian tersebut.

*ngomen apa ya* :D

Anonymous said...

Menjadi penyendiri dan memisahkan diri dari publik, adalah juga awal mula Rasulullah saw merespon terhadap keadaan bangsa Jahiliah waktu itu. Lalu dengan bertahannuts di Gua Hira itu kemudian muncul wahyu pertama yang pada gilirannya, agama baru diterimanya... sejak itu Rasul saw tidak lagi sendiri.

jadi sendiri itu penting menurutku... sebagai kontemplasi, namun pada saat aktif di msyarkaat itulah praktik2 hasil dari kesendirian. Shalat adalah juga kesendirian, prakteknya shalat tdak sendirian..

salam kenal makasih dah mampir dan memberi pencrahan dari artikel ini... heheh :)

Ronald said...

sendiri kadang perlu untuk intropeksi diri dan merancang ke depan yang lebih baik.
tapi kalo trus sendiri itu berarti gak laku.... :)