27 August 2007

rindu rumah

Ada energi yang tak bisa diukur bila kau membicarakan rumah. Ada suasana yang tak ada yang bisa diungkapkan bila kau bercengkrama dengan keluarga.
Sampai sekarang tak ada yang bisa (ini kasus untuk saya) menterjemahkan dinding perlindungan, kenyamanan dari sebuah rumah.
Mungkin kau tak mendapatkan fasilitas-fasilitas yang bisa membuatmu bersantai-santai. Tapi kehadiran keluarga sungguh membuatmu akan melupakan semua beban yang berada di bahumu. Mungkin kau tak punya cukup bekal untuk melakukan perjalanan jauh, tapi akan ada tangan yang menggemgammu disaat kau mulai ragu dan goyah akan perjalanan kehidupan. Teduh, nyaman, akrab, kangen semua terdefinisi dalam “Rumah”.
Saat kau kembali ke rumah, rumah mampu menampung semua kehidupanmu. tentang janji, cerita, cinta dan harapan.

Terhenyak oleh waktu, hampir satu tahun saya ga bertemu dengan ia.

Ada panggilan yang sangat untuk mudik ketika kau tak di rumah. Katanya kerinduan pulang persis seperti bandul, yang ketika jauh berayun kesisi lain, maka semakin kuat tarikan untuk kembali. Semakin jauh kau pergi semakin besar tarikan untuk kembali pulang.
Itulah mungkin alasan kenapa Wendi, Dalam kisah Peter pan, memutuskan untuk pulang kerumah bersama keluarga. Semua keajaiban Neverland tidak ada bandingannya dibanding kehangatan dalam rumah keluarga.
Itulah mungkin kenapa Dumbledore tetap memulangkan Harry Potter kerumah keluarganya, mr. Dudley, walaupun Harry Enggan. Sehebat apapun kekuatan Dumbledore di Hogwarts untuk melindungi Harry tetap masih lemah dibandingkan kekuatan perlindungan cinta sebuah keluarga.

Kemaren-kemaren ketika musim liburan. Ketika lagi musim pertanyaan “pulang nggak?” Atau pertanyaan “kapan pulang?” .
“jangan lupa oleh-olehnya y!?”
Aku menggeleng pelan seraya tersenyum. “enggak lagi ujian PKL, lagian tanggung entar aza liburan lebaran” padahal dalam hati yang paling ujung, pengen banget pulang. Menyapa kembali semua yang akrab. Mendefinisikan diri kembali berdasar asosiasi yang sudah terjalin.


Saat-saat seperti ini
Pintu telah terkunci
Lampu telah mati
Ku ingin pulang
Tuk segera berjumpa denganmu.
.....
Ku ingin kau tahu
Ku Bergetar merindukanmu
Hingga pagi menjelang
....
(SOS, Pulang)


No comments: