30 January 2007

minotour

Dalam mitologi Yunani dikenallah Minotour. Makhluk berwujud setengah
manusia dan setengah lembu. Minotour yang lahir dari rahim istri
seorang raja dikutuk karena ibunya berselingkuh. Akhirnya Minotour,
anak dari istri raja tersebut, dikurung oleh raja dalam labirin
dibawah istananya.
Setiap hari Minotour diberi makan anak-anak belasan tahun. Dan
minotour tumbuh menjadi monster kejam yang ia tahu hanya kegelapan,
kekejaman dan kekerasan.

Hal tersebut bukan merupakan keinginannya. Bukan merupakan
kesalahannya karena selama hidupnya ia tersesat dalam labirin dan
tidak ada seorang pun yang mengajarinya/menunjukkannya berbuat baik.
Sedangkan…
Di Indonesia ada Sumanti. Bukan sebuah mitos atau dongeng. Bentuk
Konkret.
Seorang perempuan yang diduga memakan anaknya sendiri yang baru
lahir. Banyak orang yang mengutuk, mendegus, bahkan mungkin ada yang
meludah jijik ketika mendengar namanya.
Tak sedikit pula orang yang menyayangkan kejadian tersebut.

Sumanti bagiku nasibnya mungkin tak jauh beruntung dari Minotour.
Secara wujud fisik Sumanti (mungkin) lebih beruntung dari Minotour
yang berwujud aneh, tapi secara perlakuan yang di terima jelas
Sumanti lebih sengsara.
Sumanti (mungkin terpaksa) harus memakan anaknya sendiri yang baru
lahir -bentuk sebuah kanibalisme- . Tapi pa mau dikata, Ia harus
berjuang sendiri mengandung, melahirkan dan sekaligus tetap harus
mencari makan. Sedangkan perlakuan masyarakat sudah keterlaluan (bagi
saya) karena tidak mengacuhkannya sebagai manusia yang layak ditolong
dengan memberinya tempat tinggal atau minimal diberi makan. Padahal
jelas Sumanti ditemukan di sebuah rumah kosong yang berada ditenganh-
tengah perumahan yang berarti ia hidup ditengah kota, ditengah
manusia yang mengaku beradab
Sumanti harus berjuang mencari makan dan hidup sendirian di tengah-
tengah manusia, sedangkan Minotour hidup diberi makan, dan tempat
tinggal oleh raja yang kejam walaupun tinggal di kamar yang sepi.

siapa sebenarnya yang kejam?


Pengetahuan membuat terkurung
Ketidakahuan malah membebaskan
Kapan harus tahu dan kapan tidak tahu
Dari novel Samurai

No comments: