10 September 2006

creative forever (biarkan ada jarak antara kita)

Adalah tidak gampang Mencari ruang-ruang imajinasi dimana ide2 besar
yang mempengaruhi milyaran manusia lahir. Apalagi dengan rutinitas2
yang memenjarakan pikiran-pikiran kita. Dimana otak kita
terbelenggu –mungkin hasil pendidikan kita dari kecil membuat
seperti itu- oleh aktivitas keseharian kita. Aktivitas2 bangun pagi,
makan, kuliah, main, sampai tidur lagi sepertinya tidak memberikan
ruang imajinasi itu. Belum lagi dengan masalah-masalah sehari-hari
yang dihadapi. Monoton.

Tapi selalu saja manusia-manusia lahir dengan ide-ide besarnya. Dan
pasti akan selalu ada di setiap zaman. sepasti Allah akan selalu
menurunkan orang-orang pilihan-Nya untuk memperbaiki agama-Nya.
Orang-orang dengan ide-ide besarnya lahir saya yakin bukan karena
masalah gen-itas yang diturunkan dari orang tua meskipun itu juga
biasanya akan berandil. Namun mereka selalu mencari dan
mempersiapkan ruang-ruang tempat lahirnya ide yang akan merubah
sejarah itu.

Mereka, Orang-orang creativ, selalu mengambil jarak dengan
permasalahan yang dihadapi. Mengambil jarak dari hiruk pikuk
kehidupan tidak tenggelam dalam kerumitan masalah tidak juga terlena
(tidak mau lepas) dengan keadaan yang nyaman. Sehingga ada ruang
untuk bernafas, jika bernafas itu sebagai cara untuk hidup. Seperti
kata Covey ada ruang antara sentuhan (istilahnya…lupa! ) dengan
respon. Yang sering tidak disadari.

Coba kita melihat hidup kita, aktivitas kita, teman kita, masalah
kita budaya kita dari sudut pandang yang berbeda. Bahkan dari sudut
pandang yang sama sekali tidak pernah terpikirkan. Pernahkah kita
melihat kota kita dari sudut pandang seekor burung (view's bird).
Atau melihat kost/rumah kita dari pandangan seekor semut. Pernahkah
kita membayangkan kita menjadi setitik uap di samudra yang luas.
Atau menjadi oksigen yang dihirup manusia. Menjadi Setitik air yang
mengalir dari hulu sampai laut di sungai amazon.

Sebenarnya ide ada dimana-mana jika kita jeli mengamatinya. Namun
tidak hanya mengambil ide mentah itu tapi bagaimana ide itu kita
proses dengan kreativitas kita menjadi sesuatu hal yang baru. Masih
ingat film manusia super kreatif `McGyver' yang setiap sentuhannya
merubah apapun menjadi penolong baginya. Dan akhirnya, orang-orang
kreatif selalu menandai bahkan membuat sejarah tidak hanya meng-uap
didalamnya.

Archimedes menemukan teorinya bukan dari labaratorium atau tempat
kuliah. Ia menemukannya dalam bak mandi, kemudian ia berlari keluar
sambil berteriak "Eureka!". Saat itu orang2 yang melihatnya
menganggapnya dia gila Tapi sekarang orang waras diseluruh dunia
dengan sadar mempelajari rumus teorinya. Begitu juga Newton
menemukan teori gravitasi bukan diruang percobaan. Ia `hanya'
mengamati sebuah apel jatuh.

Begitulah dengan adanya jarak antara diri kita dengan dengan
aktifitas kita. Dengan masalah-masalah kita, kita bisa menganalisa
substansi dari kehidupan kita. kita bisa melihat mana masalah yang
pokok mana yang cabang. Kita bisa membedakan mana pekerjaan yang
penting mana pekerjaan yang mendesak . yang subtansial dan
aksesoris.

Dengan merenung sejenak pikiran kita dapat memilih aktifitas yang
tepat. Karena dengan jeda berarti kita mengasah kemampuan otak kita
lagi Karena pilihan-pilihan ini yang akan sangat berpengaruh pada
tindakan kita selanjutnya.
Bukankah Rosulullah juga –sebelum diangkat menjadi Rosul- sering ke
gua hiro untuk melihat semua permasalahan kota mekkah dari
ketinggian bukit jabbal nur. Untuk melihat aktifitas penduduk mekkah
dengan segala kebodohannya.

Merupakan tantangan menjadikan rutinitas kehidupan kita sehati-hari
kedalam sebuah atmosfer yang benar-benar baru dan fresh.
Tidak ada bukan berarti lenyap
Dalam sepasi ada ribuan kata yang membisu
Dalam setiap margin ada cerita tak terungkap

selanjutnya. ..
Creativ forever 2 (Penampakan sang kreatif)

No comments: