17 September 2008

Tolong saya.....

tolongg saya....
tergagap...terbata..terisak...tersedak...mereka pagi itu, di depan pintu seseorang yang dapat memberi uang untuk sesuap nasi.

tolonnng saya, Pak..
terdesak...terperangkap...mereka pagi itu, di tengah lautan manusia yang berebut uang untuk sepiring makanan.

tolong saya, Bu...
terinjak...tergilas...terkapar...tergeletak mereka siang itu, di bawah terik, diantara debu dan kulit, di genangan keringat dan air mata.


dan kitapun dapat membaca bahwa anggota negeri ini ternyata masih sangat jauh dari sejahtera.

di tengah terbolak-baliknya sendi kehidupan, di tengah nyeri akan ketidakmampuan kita untuk dapat bersama mengelola sebuah kehidupan yang layak bagi sesama.
semoga kita belum jatuh lebih rendah dari manusia.


janji perbaikan semoga tidak berhenti sampai di makam duapuluh satu korban tragedi pasuruan, tapi berjangkit disetiap kita yang mendengarnya, untuk kembali menata sebuah perikehidupan untuk semua. untuk kembali belajar tentang manusia dan kemanusiaan.


::teriring belasungkawa::

bukan karena miskin kau terinjak
bukan karena fakir kau terkapar
tapi di pundak-pundak ini
tak terbeban sakit dan dukamu

2 comments:

admin said...

maka dibelahan bumi sebelah manakah yang tidak didapati kemiskinan???

adanya mereka untuk menerima santunan kita. jika tidak, bumipun pasti digulung, lautanpun pasti ditumpahkan dan langitpun pasti diruntuhkan.

bersikap arif saja menghadapi fenomena sosial, berbuat apa yang bisa diperbuat dan diam ketika tidak berdaya.
bukan ngomel-ngomel...

Bambang Trismawan said...

ngomel-ngomel...??

ah enggak. saya cuma mengajak melihat sebuah tragedi kemiskinan (dari kacamata saya).
dan mengajak bersama-sama untuk belajar kembali menata kehidupan bersama.

dari dulu yang miskin emang ada. (masalahnya yang sayaketahui) menghadirkan zaman dimana yang miskin punya harga diri dan yang kaya dermawan itu yang sulit.

dan rasanya tidak ada yang perlu diingkari bahwa ada kemiskinan di Indonesia. mengakuinya juga bukan sebuah kehinaan. toh emang banyak anggota negeri ini masih miskin. toh emang kita belum sejahtera kok.

lebih baik menyadari ada kemiskinan dan berniat untuk memperbaikinya dari pada sibuk mengelak, menolak, menuding sampai-sampai akhirnya borok dimuka sendiri tidak kelihatan.

bermakna ngomel-ngomelkah postingan saya...
di baca lagi coba dengan hati.