13 August 2006

tentang imajinasiku

Ukuran kepala yang relative kecil ini tak pernah terbayangkan
sanggup mengeluarkan imajinasi-imajnasi yang luar biasa. Dahsyat.
Bagi beberapa orang imajinasi sanggup menjangkau masa depan dan
mengetahui (memprediksi) keadaan esok hari. Bahkan imajinasi sanggup
menggambarkan keadaan-keadaan yang absurd.

Datangnya imajinasi dalam kepala ini sering dalam bentuk yang tak
terduga sama sekali. Satu kali datang dengan sosok yang ramah dan
menyenangkan tapi lain waktu imajinasi datang dengan wujud yang
menakutkan dan menyeramkan. Mungkin juga tak masuk diakal. Atau
sesuatu yang bahkan mendekati definisi kegilaan apabila imajinasi-
imajinasi ini aku biarkan.

Meskipun seperti itu, hal yang paling menyenangkan dengan
imajinasi adalah ketika imajinasi itu datang menghampiri. dan
sepertinya, kedatangan imajinasi ini membuat sel-sel kelabu di kepala
saya bersinar dan menyala-nyala dan saya yakin jaringan2 di otakku
akan bertambah. Namun terkadang imajinasi ini sepertinya berontak.
Saat-saat seperti itu imajinasi menggedor-gedor, menderu, bergemuruh
di dalam kepala meminta untuk dikeluarkan. Minta untuk dilahirkan.
Memang sebagian kecil imajinasi-imajinasi ini berhasil
dikeluarkan. Berhasil tergores dalam sebuah buku catatan atau kertas
bekas. Berhasil terekam. Walaupun memang hasilnya kadang menjadi aneh
dari bentuk orsinalnya. Biasanya sosoknya berubah menjadi rusak. Tapi
tak mengapa biasanya saya biarkan. Tak pernah saya sesali walaupun
hasilnya menjadi sosok yang buruk rupa toh akhirnya menjadi sebuah
karya juga. Ya, Memang seperti itulah hasilnya.

Biasanya yang menyebabkan tidak samanya imajinasi awal dengan hasil
akhir adalah tidak adanya kondisi yang prima atau tidak adanya
semangat dalam proses tranformasi tersebut.
Kebanyakan imajinasi itu tak berhasil saya tranformasikan. Tak
sempat saya rekam dalam bentuk apapun. Dan apabila sudah seperti ini,
imajinasi biasanya hilang. Tak berbekas tanpa menyisakan secercah
darah dalam ingatan. Seperti tertelan bumi. Dan untuk mencari
imajinasi yang hilang adalah sesuatu yang payah rasanya.
Pernah beberapa, waktu imajinasi ini tak pernah datang ataupun
terlintas dalam benakku sedikitpun. Saat-saat kering dari ide atau
gersang sepeti ini adalah saatnya meninggalkan rumah, meninggalkan
Malang, atau bahkan menghilang.

Hal lain yang menarik dari imajinasi adalah ia sering datang
ditempat dan waktu yang tak pernah terduga. Datang secara tiba-tiba
dan memeritah untuk segera berwujud. Saat-saat yang sering ketika
imajinasi datang adalah waktu aku menjelang tidur, saat sedang
berkendaraan dan saat jalan-jalan. Kadang di saat-saat sholat
imajinasi berkelebatan di kepala ini. (saya seeh udah niat sholat
khusyu, tapi klo pada saat sholat dating ide yaa.. itu khan efek
samping…)

Bagiku salah satu yang bisa membuat imajinasi ini lahir dalam
bentuk yg real adalah dengan menulis atau menggambar. Meskipun pada
akhirnya tulisan itu berbentuk rusak tanpa arti. Tapi itulah
keistimewaan menulis bagiku. Pekerjaan ini tak bisa tergantikan oleh
orang lain. Bahkan seorang pengarang berpendapat menulis adalah
pekerjaan yang lebih tinggi dari dosen atau rector. Pasalnya ketika
dosen atau rector berhenti atau meninggal, posisinya bisa di gantikan
oleh orang lain. Tapi posisi seorang penulis tak bisa digantikan oleh
penulis lain.

Hal lain yang menyenangkan dari kegiatan menulis ini adalah
uniknya sebuah karya hasil imajinasi. Tulisan satu dengan karya lain
pasti berbeda, ketika penulisnya berbeda. Walaupun dengan judul yang
sama. Karya Romeo and Juliet Shekpere pasti berbeda dengan karya
Romeo n Juliet karya nietscze atau karya Anda. Uniknya lagi adalah
andaikan dulu telephone tidak ditemukan oleh Graham bell, pasti akan
ditemukan oleh orang lain karena ilmu teknologi pada saat itu ilmu2
pengetahuan sudah mendukung dan mengarah kepada pembuatan telephone.
Berbeda jika romeo n Juliet tak pernah ditulis oleh Sheksphere. Kisah
itu takkan pernah ada.

Pada akhirnya bagiku Menulis dan aktivitas lain dalam
merealisasikan imajinasi adalah pekerjaan yang dapat menghasilkan
sebuah keindahan dan ketentraman dan lebih mendekatkan kepada diri
kita sendiri. Meskipun definisi keindahan masih sebuah misteri bagiku.
Kita menyukai sebuah tulisan karena emang mewakili sebagian
imajinasi kita atau bagian dari diri kita. Seperti halnya kita
menyukai senyuman lukisan Monalisa, karena ketika melihat senyuman
Monalisa seperti melihat senyuman kita sendiri.

No comments: