28 July 2009

Entah Apa..

karena tak ada tulisan yang bisa diposting selama beberapa waktu ini, maka untuk beberapa waktu ke depan akan diposting beberapa cerita lama... sekalian latihan menulis cerita. Monggo silahkan dinikmati. dan mohon komentarnya yah!?

Entah apa yang sedang bermain dibenakku waktu itu.
Mungkin tentang deadline laporan, atau appointment dengan dosen. Atau mungkin tentang judul film yang akan kutonton nanti malam.
Atau juga tentang jadwal pertandingan liga Champion.
Entahlah. Yang pasti aku tiba-tiba tersadar. Dari sudutku berdiri kulihat dia berjalan sendiri. Tidak ke arahku. Hendak pulang rupanya.
Ah, benar-benar kebetulan bisa bertemu dia.
Nggak bisa juga kalo disebut kebetulan. Bisa dibilang kebetulannya 75% dan kesengajaannya 20%.
aku sengaja datang ke arahnya. Menunggunya sebentar. Ia masih mengobrol dengan orang lain. Mungkin temannya. Mungkin fans-nya. Aku berdiri menunggu. Membisu. Membatu.

Dia sekarang di sana. Tak jauh dari tempatku berdiri, hampir berhadapan. Nggak seperti biasanya. Rambut panjangnya sekarang terikat kebelakang. Dan beberapa helai rambutnya di bagian depan dibiarkannya tergerai bebas dipermainkan angin hingga menerpa-nerpa wajahnya.
Dia tersenyum. Dimataku ia selalu tersenyum. Senyum yang renyah.

“Apa kabar?” aku mencoba mengawali percakapan.
aku tahu aku cuma basa-basi
“Dari mana?” lanjutku
ah..basa-basi lagi.
“Gimana skripsinya?” “udah selesai?”
rggghhh....basa-basi lagi
...
“Mau ke mana sekarang?”
Shit.! .masih basa-basi... tak bisakah aku berkata selain basa-basi.
“Ada acara abis ini?”
Dan tiba-tiba saja dadaku yang berdebar terasa berhenti.
Sesak. Rasa yang selalu muncul ketika mengingatnya...

“Nggak, nggak kemana-mana” jawabnya.
Dengan senyum yang mengembang, seperti yang selalu tersimpul dari bibirnya.

Sekarang aku yang bingung...
Cari kata yang pas. Yang tepat. Sedang semua basa-basi yang aku punya sudah keluar.
Tinggal satu pertanyaan lagi untuk menjawab penasaranku. Penasaranku bertahun-tahun..
Masih ragu. Tak ada keberanian. Ia tampak tergesa.

“Eeuu..ee...mau minum kopi dulu sebentar?”

Hampir terucap oleh ku. Tertahan dalam benak.
Atau sudah menggantung di ujung lidah.
Atau sudah cukup mataku untuk mengungkapkan semuanya.
Aku tahu itu cuma alasan untuk membahagiakan diri sendiri. Huh?.

Ia masih berdiri di depanku. Tak terlalu jauh. Juga tak dekat.
Cukup untuk dapat melihat parasnya dengan jelas.
Masih belum kutemukan kata-kata.
kutelan ludah. Aku menunggu.
I know. I think too much.
Confuse. Feel stupid. Foolish. Numb. Happy. Sad.

Akhirnya aku hanya tersenyum dan bilang “sukses terus” padanya.
Dia membalas dengan sedikit “terima kasih”.
Oh..God, aku sudah tak objektif lagi.
Tentang dia, aku tak pernah objektif.
Dia terlalu..manis. Terlalu sederhana
.

Entahlah, tak ada yang kuingat benar setelahnya.
Bahkan ketika aku sampai di kamarku masih tersisa “rasa”, yang mesti bisa aku rasakan, namun tak bisa aku identifikasi dimana letaknya.
Mungkin lubang yang tertutupi. Atau justru lubang baru. Atau keduanya.
Entahlah...

Aku tahu, saat aku berbaring dan mengecek handphone tak akan ada sms yang aku terima. Tak akan ada siapa-siapa yang menyapa. Aku tahu itu. Dan juga pengetahuan bahwa besok tak akan ada yang berubah, begitu juga dengan besoknya. Dan besoknya lagi. seperti pudar warna senja tertelan malam.

Bagiku hari ini seperti hidup dari kematian dan lalu mati kembali.
Sungguh.




April 2009

No comments: