di titik ini kita berhenti
titik dimana arah sudah berselisih
tanpa kita sadari
dan tanpa harus kau mengerti
di titik ini kita berselisih arah
karna tangan saling menghunus belati
dan lidah sudah berlumur bisa
sedang mata tak lagi menjalin
di titik kita berselisih arah.
habis sudah. tak ada apa dan siapa
Hanya kita
Aku, engkau, dan semburat jingga
Akhirnya kita berhenti di sini.
namun jika kita percaya bulatnya bumi,
pasti pada suatu nanti
di titik ini kita beriring kembali.
Dari sebuah catatan lampau
Malang. (tak ada keterangan waktu).
Tentang teman yang keras kepala.
::cinta, pertemanan, persahabatan, terkadang memang buta,
Tapi seringkali juga bodoh::
No comments:
Post a Comment