06 January 2012

Malam-malam Oedipus

Setiap malam sebelum tidur
kukumpulkan benda-benda tajam yang ada di kamarku
gunting, pisau, gunting kuku, garpu, dll.
kuikat satu, lalu kukunci dalam laci lemari bajuku

Pernah aku lalai suatu kali.
Saat tidur pulas
sebilah gunting hampir memutus urat leherku
untunglah senyum ibu membangunkanku
tepat saat gunting akan menggigit di batang leher.

Kutatap tajam ke arah gunting
matanya mengkilat balik menatapku
maaf, kata gunting
aku tak bisa tidur sejak kau tancapkan aku di perut ayahmu.

02 January 2012

Tahun yang Baru Rindu yang Lama

"Kemana kau nanti malam," kata bayang-bayang yang selalu menemaniku.
"Menemani kalender di detik-detik terakhir menghabiskan sisa waktunya."

Andai rindu juga seperti kalender. Bisa diganti yang rindu baru, bila rindu yang lama sudah habis.

Pagi ini kulihat kalender sudah dingin tergantung di dinding. Kaku.
Semalam, kematiannya pastilah disambut tiupan terompet dan tembakan kembang api. Kematian yang tragis.
Ah, maafkan aku, kalender. Aku tertidur semalam. Tak bisa mendampingi di saat-saat terakhir mu. Pastinya kau kesepian di detik-detik penghabisan mu.

Ku copot kalender dari dinding. Tak kubuang, ku simpan di lemari. Siapa tahu bisa untuk sampul buku keponakanku.

"Ada yang baru di Tahun Baru?" Bisik kalender baru saat kupasang.
Tidak. Dadaku masih mengeja nama yang sama. Masih bergetar rindu yang lama.