01 July 2008

Kebebasan adalah ilusi, benarkah ??

Begitu kata maul (dan mungkin kata sebagian orang ?).

Tapi benarkah ??
Bahwa kebebasan, keinginan untuk bebas, adalah ilusi,
dan karenanya tidak benar ada kecuali hanya dalam khayal manusia saja. Makanya tak boleh hadir kecuali hanya di rongga kepala manusia.


Tapi benarkah juga ( yang kata sebagian orang juga ??),
dengan bilang bahwa keinginan bebas adalah satu-satunya modal yang berlaku di dunia. Bahwa manusia tanpa keinginan bebas bukanlah manusia ??

Premis pertama di atas jika ditelusuri dengan seksama, akan sampai pada sebuah “kesadaran” bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah tanggung jawab Allah semata, makanya, bahwa Allah dan hanya Allah sajalah yang mesti dipersalahkan dan dibenarkan atas semua pilihan (tentu saja dengan akibat pada pilihan tersebut) semua ciptaanNya.

Sedangkan dari premis kedua mengisyaratkan bahwa Allah hanya menonton saja pentas kehidupan dari ciptaanNya dan berpangku tangan atas semua adegan dan peran kehidupan yang berlangsung di pentas kehidupan tersebut. Allah yang meski kuasa namun tak ingin bercampur tangan.

Masyarakat seperti ini ingin Tuhan. tapi risi dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Melihat ciptaanNya dimana dan kapanpun. Risi dengan Tuhan yang terus mengikutinya. Ia ingin Allah yang voyeuris.
Tuhan yang seperti seorang ayah yang sudah mati. Sosoknya lebih dirindukan dan dihormati (dibanding saat hidup) oleh anaknya, karena sang ayah tidak ikut campur terhadap kehidupan anaknya.

Bukankah pada akhirnya dua-duanya sama tidak bijaksananya ?? Bukankah keduanya tak lebih dari dua kutub ekstrim dari satu magnet ? bukankah keduanya hanya titik puncak sebuah frekuensi? bukankah dua-duanya tak mewakili sejatinya kebenaran ?

Entahlah, kalau menurut sampeyan gimana ?


Paling enak bikin tulisan seperti diatas. Ga tanggung jawab Membiarkannya menggantung.
::Ah..dasar sok tahu dan tidak bertanggung jawab !::


2 comments:

Anonymous said...

isih urip tho? pikirku ilang dimakan ikan di laut? karuan wae ane langsung bingung waktu ada komen di shoutbox hehe... kuwi jenengku nyapo melu2 dicatut, kayak andrik saja ni anak. kalo mo ngutip, ngutip ja,ra bakal takmeja-putihkan kok hehe..

premis pertama tu anggapan orang oportunis sedangkan yang kedua adalah anggapan orang skeptis.

berawal dari hal sederhana bahwasannya kebebasan kita dibatasi oleh hak-hak orang lain karena tuhan hendak berlaku adil pada semua.pada hakikatnya, kebebasan yang kita terima ini on the track. jika kebebasan yang diberikan masih dibenturkan pada batasan-batasan, apakah ia masih disebut kebebasan? nah, inilah yang saya anggap ilusi.

oleh karenanya saya lebih bersepakat bahwa manusia itu dituntut untuk proaktif dengan segala keterbatasannya ketimbang cukup menerima apa yang telah digariskan karena kebebasan yang diberikan tuhan adalah kebebasan untuk memilih bukan berbuat karena berbuat itu adalah kuasa tuhan. jadinya, bukan hal yang salah jika kelak tuhan memerintahkan manusia masuk surgapun dengan 'embel-embel' kata "dengan rahmatKu"

meski pendek sing penting takkomentari,itung2 menyenangkan hati saudara hehe..

Bambang Trismawan said...

biar ga disebut plagiat ngono ceritanya...

komentar panjag lebar gini masiiihhhh ae disebut pendek..
lha yo opo komentar sing panjang...??
koyok'e besar pasak dr tiang.
lebih panjang komentar dari tulisan utama....hehehe